Perpisahan bukanlah ketika anak kita pergi melanjutkan sekolah, kuliah atau nyantri ke luar kota. Perpisahan bukanlah ketika ayah, ibu dan atau anak tidak berkumpul di sebuah tempat karena kerja, bisnis atau tuntutan tugas.
Namun perpisahan yang sesungguhnya adalah ketika ayah, ibu dan atau anak tidak berkumpul di syurganya Alloh SWT. Ada di antara mereka yang harus berada di neraka-Nya.
Itulah perpisahan yang sesungguhnya. Itulah perpisahan yang teramat menyakitkan. Itulah perpisahan yang amat merugikan.
Karenanya sebagai orang tua; terutama ayah; memiliki tugas besar agar bisa membawa diri dan keluarganya menjauhi murka-Nya. Menjauhi neraka-Nya. Membawa diri dan keluarganya menuju keridhaan-Nya. Meraih syurga-Nya.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan" (QS 66:6).