Mohon tunggu...
Rakhman Khakim
Rakhman Khakim Mohon Tunggu... Guru - SMK MA'ARIF 3 SOMALANGU KEBUMEN

Guru PAI di SMK Ma'arif 3 Somalangu Kebumen sejak tahun 2011

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sahabat Nabi yang Gagal Miskin

8 Januari 2023   15:34 Diperbarui: 8 Januari 2023   15:36 783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

SAHABAT NABI YANG GAGAL MISKIN

Dia bernama Abdurrahman bin Auf. Salah seorang Sahabat Nabi Muhammad  SAW yang dijamin masuk surga. Seorang saudagar kaya raya yang kekayaannya menggunung. 

Abdurrahman bin Auf seorang sahabat yang jujur serta sangat loyal dan setia kepada Nabi Saw. sangat pengasih kepada fakir miskin.

Suatu ketika Nabi mengatakan kalau orang yang kaya akan lama hisabnya di akhirat. Dan yang paling banyak menghuni surga adalah orang-orang fakir. Sehingga ketakutan menghinggapi hati dan pikirannya. Dia tidak mau kekayaannya menghalanginya masuk surga. Oleh karena itu iapun berusaha sekuat tenaga menghabiskan harta kekayaannya di jalan Alloh dengan menyedekahkannya kepada fakir miskin. Tapi semakin ia banyak mengeluarkan sedekah, semakin Alloh gandakan berlipat ganda kekayaannya.

Suatu ketika di Madinah terjadi musim panen kurma. Tapi masyarakat kali ini kurang beruntung. Hampir semua kurma terkena hama sehingga menyebabkan gagal panen, karena hasilnya banyak kurma yang busuk-busuk.

Terpikir dalam benak Abdurrahman bin Auf untuk memborong seluruh kurma masyarakat Madinah yang busuk-busuk dengan harga standar. Akhirnya dibelinya semua kurma yang busuk olehnya. Masyarakat pun senang, dan Abdurrahman pun senang dan lega karena akhirnya dia dapat menghabiskan hartanya untuk sodaqoh.

Setelah berlalu beberapa hari, tidak disangka tidak diduga, datanglah utusan dari negeri Yaman ke Madinah. Utusan tersebut menceritakan bahwa di Yaman sedang dilanda pegebluk atau wabah mematikan, hampir tiap hari ada yang meninggal. Akhirnya Pemimpin negeri tersebut mendapat petunjuk dari "orang pintar" bahwa wabah ini bisa disembuhkan dan dipulihkan dengan memakan kurma busuk. Ia pun mengutus seorang utusan untuk mencari kurma busuk sebagai obat dari wabah tersebut.

Ringkas cerita bertemulah utusan tersebut dengan Abdurrahman bin Auf dan membeli kurma-kurma busuk miliknya dengan berlipat-lipat harga. Demikianlah Abdurrahman bin Auf selalu menjadi orang yang gagal miskin.

Semoga kisah singkat ini menjadi pelajaran penting bagi kita begitu pentingnya keikhlasan dan sifat dermawan kepada sesama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun