Mohon tunggu...
Rakhma Fauzia
Rakhma Fauzia Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

Ambivert cenderung introvert, suka dengan tanaman apalagi kucing.

Selanjutnya

Tutup

Roman

Dikejar Kapan Nikah? Kabur Mancing ke Laut

14 Juni 2023   23:54 Diperbarui: 15 Juni 2023   00:11 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: unsplash.com/@ling_gigi

Para kawula muda pasti heran dan bergejolak dengan banyak orang berspekulasi hidup yang normal itu yang sesuai standar. Nyatanya hidup itu sesuai jamannya jadi porsi nya juga beda. Jika standar orang dulu, fase kehidupan itu lahir, sekolah, lulus,kerja,menikah dan punya anak. Maka beberapa fase tersebut kerap jadi bahan pertanyaan orang, sudah sejauh mana fase kita. Berbeda dengan jaman sekarang yang sudah mulai terbuka bahwa menikah tak harus mempunyai batas umur 25tahun bagi wanita dimana karir dan kemandirian menjadi alasannya. Fenomena child free yang memilih untuk tidak memiliki anak. Namun beberapa orang masih tidak peka dengan perubahan jaman. Menganggap kasihan atau mungkin meledek untuk membandingkan.

 Teringat kembali cerita om saya tentang bapak saya sebelum menikah. Bapak saya menikah diumur 35 tahun, yang mana pada jaman dulu pasti tua sekali. Apalagi disaat adik-adiknya sudah menikah dan punya anak. Konon setiap libur kerja seperti weekend, bapak selalu tidak ada di rumah. Karena setiap weekend keluarga datang dan kerap melempar pertanyaan "kapan nikah?" Tak hanya sekedar bertanya bahkan kata om saya seperti menyuruh menikah. Hal itu membuat bapak stres mungkin juga tertekan dengan keinginan keluarga. Bapak kabur ke laut untuk mancing, itu selalu dilakukan bahkan keluarga sampai hafal. Dari cerita om saya, saya jadi mengerti jika bapak selalu bercerita masa mudanya yang selalu mancing di laut ternyata karena sedang kabur dari pertanyaan menyeramkan itu.

Mungkin pada saat itu bapak mau menikah tetapi masih santai dan menikmati tetapi karena desakan jadi bikin stres. Tetapi mungkin juga dari pengalaman bapak itu, bapak selalu menenangkan anaknya akan waktu bahwa semua itu ada waktunya,apapun itu jadi tenang. Apalagi dijaman sekarang dimana stres bapak itu bagi anak sekarang namanya mental health yang sangat sensitif untuk diutarakan. Banyak yang masih sibuk memikirkan orang lain hingga ingin tau kehidupan orang lain sampai lupa kalau jaman sudah berubah.

Jangan dikira lulus itu gampang, cari kerja gampang, menikah gampang sampai punya anak gampang. Yuk,bisa yuk jangan menekan,jangan bertanya basa basi yang basi itu mending didoakan aja. Masih mending healing ke laut mancing, kalau bablas kan bahaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun