Mohon tunggu...
Rakhmad Hidayanto
Rakhmad Hidayanto Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis dan Aktivis Komunitas Sosial
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hidup bukanlah tentang siapa yang terbaik,tapi siapa yang bisa berbuat baik,dan bukan pura-pura baik.

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Sigit JCW: Pemdes Tebel Harus Kembalikan Uang 700 Juta ke Pihak Perusahaan

18 April 2023   22:50 Diperbarui: 18 April 2023   23:03 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketum JCW Sigit Imam Basuki, ST /Foto by Sigit

Sebelumnya dijelaskan Sigit bahwa  PT.Benofarm memberikan sejumlah uang kepada Pemdes Tebel atas penggunaan saluran air warga tanpa ada batas waktu yang ditentukan.

Lokasi Saluran Air Dikawasan PT Benofarm/Foto by Sigit
Lokasi Saluran Air Dikawasan PT Benofarm/Foto by Sigit

"Pemdes menerima uang sebesar Rp.700 jt, ini ada bukti kwitansi dan transfer bank, untuk penggunaan saluran air yang panjangnya 60m tanpa ada batas waktu. Padahal saluran tersebut masih berfungsi dipergunakan oleh warga untuk saluran pembuangan air limbah rumah tangga," jelasnya.

Meskipun Perdes telah dibatalkan, namun Sigit tetap memonitoring terkait pembatalan itu karena menurutnya, pihak PT. Benofarm juga terindikasi melanggar hukum.

"Sampai sekarang saluran air masih dipagari oleh PT.Benofarm yang seharusnya tidak berpagar," tegasnya.

Begitu juga dengan bangunan pagar pembatas yang berdiri diatas tanah saluran air.

"Seharusnya bangunan pagar ada spilingnya harus sesuai dengan ketentuan aturan Undang Undang , Lha ini tidak ada," jelasnya lagi.

Dengan pembatalan Perdes tersebut diharapkan, warga bisa menggunakan saluran air limbah rumah tangga dengan baik. Dan tidak terkontaminasi dengan limbah perusahaan. Dibutuhkan pengawasan warga agar saluran ini dapat difungsikan sebagai mana mestinya. (RH)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun