SITUBONDO | Pengurus Bujuk Lanceng Panarukan bersama warga Desa Kilensari merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW.Kamis,28/09/23, Desa Kilensari,Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo.
Arfandi (55 Thn) juru kunci Bujuk Lanceng menyampaikan ke awak media bahwa Bujuk Lanceng adalah tempat dimakamnya seorang Waliullah bernama Agung Raden Prawiro Kromo Purbosari, seorang ksatria Kerajaan Demak Bintoro yang ditugaskan oleh Sri Sultan Trenggono untuk melawan penjajah di daerah Panarukan yang akhirnya oleh Sultan dinobatkan menjadi Bupati Panarukan. Konon disebutkan,Purbosari merupakan leluhurnya Jokotole Raja Sumenep  yang mempunyai karomah dan kesaktian yang luar biasa.
" Acara mauludan ini dirayakan setiap tahun dan mengundang khusus Habib Ridho pengasuh Pondok Pesantren Darus Solihin Situbondo dengan tujuan agar kita bisa mengingat kembali perjuangan  dan meneladani semua sifat dan tingkah laku Nabi Muhammad,"ucapnya yang biasa di sapa Ki Agung.
Dalam acara yang khidmat tersebut, Pengasuh Pondok Pesantren Darus Solihin Habib Ridho dalam nasehatnya agar seluruh warga Panarukan khususnya desa Kilensari bisa terus menjaga Bujuk Lanceng yang menjadi simbol perjuangan dakwah Islam.
" Bujuk Lanceng merupakan benteng bagi warga Panarukan Khususnya Kilensari,jaga tradisi mauludan dan tempat ini karena disini dimakamkan seorang Wali yang betul betul memperjuangkan Islam dan Negara dari segala keangkarmurkaan penjajah pada saat itu,"jelas Habib Ridho.
Pantauan awak media saat acara berlangsung tampak diiringi  oleh hadrah yang terus melantunkan sholawat  dan dihadiri puluhan warga Kilensari yang membawa hantaran buah-buah dan nasi ketan (Bahasa Maduranya Nasi Kabuli) yang ditempatkan ditengah tengah jama'ah.Dari sekian puluhan warga Kilensari yang datang tidak tampak seorang Kepala Desa atau perangkat Desa Kilensari. (RH)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H