Mohon tunggu...
Rakhmad Syarif
Rakhmad Syarif Mohon Tunggu... Guru - "Menjadi Seorang Guru Bukanlah Pekerjaan, Melainkan Sebuah Pengabdian"

Guru SMP Negeri 4 Samarinda.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Episode tentang Malam

25 September 2022   19:05 Diperbarui: 25 September 2022   19:04 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam terketuk siang, rupa dunia ikut bimbang, wajah kecut terpampang, sunyi kian mencekam, terlelap dalam diam, mimpi anak kecil masih sukar, degup jantung berdebar, sedangkan cinta sudah mengakar, bukan tentang bagaimana, hanya saja ini tentang untuk siapa, bukan pula diam adalah emas, ada saatnya berteriak memamerkan taring, siapa tempat berkluh kesah, masih saja ada jurang pemisah, kita tau apa yg baik karna engkau yg terbaik, terbersit episode malam kian menjadi gagu, ceritanya panjang hingga tak menepi, garisnya lurus diantara Sinar gemintang, ceritaku pada episode malam.

(R.S)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun