Sejak tanggal 30 Mei Sampai 6 Juni 2022 seluruh SMP di Kota Samarinda melaksanakan Penilaian Akhir Tahu( PAT), berbagai macam cara dilakukan sekolah agar memudahkan siswa dan siswinya dalam mengerjakan soal-soal, ada yang menggunakan kertas jawaban, ada juga yang memanfaatkan teknologi dalam proses ujianya, tanpa terkecuali SMP Neger 4 Samarinda, sejak semester lalu sudah melakukan kajian untuk ujian berbasis teknologi agar bisa melakukan mengurangi penggunaan kertas di sekolah.
SMP 4 Samarinda memiliki misi untuk bisa mengurangi kertas dalam proses pengunaan di sekolah, seperti ujian sekolah, PAS dan PAT, kertas hanya digunakan untuk hal-hal penting saja, selebihnya bisa menggunakan PDF dan aplikasi lainnya agar penggunaan kertas di sekolah bisa berkurang
Mengurangi penggunaan kertas tentunya akan berakibat pada lingkungan di sekitar smp 4 itu sendiri, misalnya mengurangi sampah yang ada. Mengurangi penggunaan kertas juga memberikan kontribusi cukup besar dalam rangka menjaga bumi agar tetap hijau. Seperti yang kita ketahui bahan utama kertas adalah pohon atau kayu, untuk pengelolaan kayu atau pohon menjadi kertas dibutuhkan pohon yang berusia 5-10 tahun. Jadi dengan mengurangi penggunaan kertas sama saja kita menyelamatkan hutan dan menjaga keseimbangan lingkungan di bumi kita ini.
Bagaimana solusi, jika ujian tidak lagi menggunakan kertas?
Jawaban dari pertanyaan itu sederhana yaitu memanfaatkan teknologi berupa Aplikasi yang ada disediakan internet. Banyak sekali aplikasi yang bisa digunakan semisalnya google form, quiz dan CBT
SMP Negeri 4 Samarinda sendiri sudah memanfaatkan teknologi tersebut dalam berbagai macam ujian yang dilakukan. Murid SMP negeri 4 Samarinda seribuan, jika menggunakan kertas setiap ujian munkin akan menggunakan banyak sekali kertas, sebab itu sekolah berpikir solusinya mengunakan CBT , sehingga setiap ujian di SMP Negeri 4 Samarinda selalu mengunakan teknologi berbasis aplikasi CBT.
Teknologi dalam dunia Pendidikan sudah harus menjadi barang jadi, karna bisa memudahkan dalam proses belajar mengajar juga bisa membantu guru dalam mencari refrensi secara langsung, jika bisa memaksimalkan siswa dalam memperoleh materi dari internet.
Era teknologi ini juga guru harus benar-benar menjadi fasilitator dalam proses belajar mengajar, karena kemajuan teknologi bisa jadi siswa lebih cepat tau informasi, sehingga guru harus betul-betul menjadi fasilitator atau mengarahkan siswa dalam memanfaatkan teknolgi ke hal-hal yang positif
Semoga misi “paperless’’ yang digaungkan ini bisa menjadi cikal bakal kemajuan teknologi Pendidikan di kota Samarinda juga bisa menjadi manfaat bagi lingkungan sekitar kita dalam menyelamatkan pohon dan bumi, apalagi Kalimantan adalah salah satu pulau yang memiliki huatn terluas, mari gaungkan paperless di sekolah kita masing-masing untuk menyelamatkan Hutan dan Bumi kita
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H