Siapapun pasti tidak menginginkan bencana. Begitupun saat kemarin sore saya dan suami berniat silaturahmi ke rumah saudara di Pakem Kaliurang. Jalur yang kami pilih adalah melewati Ponggok - Manisrenggo - Cangkringan - Pakem. Perjalananku dengan mas amri terhenti di sebuah jembatan yang biasa kami lalui. Sungai itu sekarang berubah menjadi bukit-bukit pasir. Sekilas seperti panen pasir dan batu (bagi para penambang). Truk-truk berlalu lalang, begu-begu pun ramai disewakan. Begu & truk penambang pasir Perjalanan kulanjutkan sampai Cangkringan. Dikanan kiri jalan, sawah menghijau, beberapa siap dipanen. Subur...mungkin inilah berkah dari Alloh lewat merapi. Rejeki pasir bagi penambang & pengrajin batako, pupuk bagi petani. Bahkan rejeki untuk bakul-bakul dadakan karena desa Cangkringan & Argomulyo seperti menjadi tempat 'wisata' baru (yang ini ironi tapi benar terjadi).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H