Ketika anda memiliki seorang anak balita dan sedang berkumpul dengan keluarga besar, tiba-tiba ada suara teriakan di taman belakang, yang mana si kecil sedang bersama sepupunya yang umurnya tidak jauh beda. Ternyata si kecil ingin bermain mobil-mobilan dengan sepupunya, tetapi sepupunya tidak mau. Alhasil si kecil marah hingga berteriak.
Umumnya anak balita untuk mengontrol emosinya masih berkembang. Pada usia 2 tahun si kecil belum memahami emosinya apa. Kemudian pada usia 3 tahun si kecil mulai paham bahwa ada penyebab timbulnya suatu emosi. Ketika si kecil masuk ke usia 4-5 tahun sudah bisa mengetahui, kalau seseorang marah kepadanya ia pasti akan bereaksi, misalnya, ketika si kecil marah karena di pukul oleh temannya, otomatis si kecil akan memukulnya balik.
Lalu mengapa seorang anak bisa marah?
- Di luar kemampuannyaÂ
Pernahkah si kecil marah-marah pada saat menyusun balok kemudian roboh? Hal itu karena kemampuannya tidak sekuat keinginanya sehingga membuatnya kesal.
- Suasana Hati yang Terganggu
Hal ini bisa membuat si kecil marah, karena suasana hatinya mudah berubah, karena belum mampu mengontrol emosinya. Namun yang menjadi PR untuk para orang tua adalah kenali dan pahami apa yang dirasakan oleh si kecil untuk mengembalikan suasana hatinya.
- Pengaruh dari Luar
Menurut Professor Human Development di Cornell University, AS, sekaligus penulis Parents Under Siege, Kekerasan yang ditampilkan dalam televisi bisa membuat anak menjadi pemarah atau video games yang terdapat kekerasan bisa membuat si kecil agresif.
- Meniru Perilaku Orang Lain
Si kecil mudah meniru perilaku orang lain, misalnya ketika anda sedang marah-marah, akhirnya si kecil berpikir bahwa perilaku tersebut adalah hal yang wajar. Kadang si kecil marah-marah supaya keinginannya bisa dituruti atau mencari perhatian orang lain.
- Suka Dilarang-larang
Sebagai orang tua pasti ingin melakukan yang terbaik untuk si kecil. Oleh karena itu orang tua membuat segala aturan untuk kebaikan bagi si kecil, tapi kadang aturan tersebut tak disukai oleh anak. Yaps, itulah penyebab si kecil suka marah-marah saat dilarang  keinginannya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI