Mohon tunggu...
Rakha Rachmando
Rakha Rachmando Mohon Tunggu... Insinyur - Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota | Fakultas Teknik | Universitas Jember

Asli Probolinggo,sedang belajar di Jember jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota,Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Money

Bagaimana Nasib Perekonomian Indonesia Apabila Ibu Kota Pindah?

13 September 2019   05:42 Diperbarui: 13 September 2019   07:45 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

DKI Jakarta saat ini yang masih berstatus Ibukota negara menjadi pusat pererakan perekonomian di Indonesia,akibat dari status tersebut menyebabkan banyaknya aktivitas yang terjadi di dalamnya yang dilakukan oleh mobilitas penduduk DKI Jakarta yang mayoritas merupakan pendatang dari daerah luar Jakarta. Dari peristiwa padatnya penduduk akibat pergerakan ekonomi di Jakarta tentunya menimbulkan banyak kerugian antara lain pemborosan bahan bakarakibat tingkat konsumsi bahan bakar yang berlebih dan pergerakan ekonomi yang berada di wilayah itu saja sehingga menimbulkan kemiskinan akibat kesenjangan ekonomi dikarenakan daya saing yang semakin ketat,

Dari kondisi DKI Jakarta yang buruk diatas, Pemerintah melakukan upaya dalam menanggulangi permasalah tersebut. Bapak Joko Widodo selaku Presiden Indonesia saat ini memutuskan bahwa akan ada pemindahan Ibu Kota yang baru sebagai pusat pemerintahan Indonesia, yang diharapkan dapat meminimalisir masalah yang terjadi di DKI Jakarta, wilayah yang di pilih oleh Presiden yaitu wilayah Penajem Paser Utara dan Kutai Kartanegara yang terletak di Provinsi Kalimantan Timur yang akan direalisasikan dengan biaya yang di keluarkan oleh pemerintah indonesia yaitu sebesar kurang lebih 466 miliar. Kalimantan Timur merupakan salah satu wilayah yang strategis, pada nantinya akan banyak investor yang menanam saham disana,mengapa.? Karena jalur perdagangan dunia yang tadinya melalui selat malaka antara Sumatera dan Malaysia dan berakhir di Singapura suatu saat akan tertutup ataupun penuh akibat kebutuhan kegiatan ekspor dan impor negara-negara khususnya wilayah Asia dan ASEAN maka dari itu ada wacana bahwa jalur alternatif perdagangan internasional berada di Selat Makassar yang lokasi diapit oleh Pulau Kalimantan dengan Sulawesi dan membentang dari Laut Filipina hingga ke selatan menuju Australia,tentu saja wacana jalur perdaangan internasional baru ini memberi keuntungan dan potensi dari sektor ekonomi apabila nanti ibukota Indonesia yang baru telah beroperasi sepenuhnya karena wilayah lautnya dilintasi oleh jalur perdagangan dunia. Terlepas dari itu, pemilihan lokasi ibukota yang baru ini juga berguna untuk pemeraatan ekonomi di Indonesia karena wilayah yang akan di jadikan sebagai Ibu Kota baru berada di tengah-tengah serta didukung oleh beberapa wilayah seperti Balikpapan dan Samarinda yang mana wilayah tersebut sudah mengalami perkembangan lebih awal dan diharapkan menjadi tolak ukur pemerataan pembangunan ekonomi di setiap pelosok daerah di Indonesia. Jadi ,menurut penulis kondisi perekonomian Indonesia akan baik-baik saja apabila ibukota dipindah menuju Kalimantan,malahan akan berdampak positif bagi daerah lainnya terutama di Indonesia Bagian Timur karena tentu nantinya akan lebih sering dilakukan tinjauan secara langsung oleh Pemerintah terhadap pergerakan ekonomi di setiap daerahnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun