Mohon tunggu...
rakhaahmadshidqiyah
rakhaahmadshidqiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S-1

Saya adalah seorang mahasiswa yang memiliki ketertarikan terhadap dunia kesehatan dan teknologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Efektivitas Penggunaan AI dalam Administrasi dan Layanan Kesehatan

28 November 2024   16:35 Diperbarui: 28 November 2024   16:43 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kecerdasan Buatan (AI) sudah sangat erat hubungannya dengan kehidupan manusia pada zaman sekarang. Kecerdasan buatan atau yang biasa disebut Artificial Intelegence (AI) menurut Marvin Minsky adalah kecerdasan yang ditanamkan di sebuah sistem atau mesin agar dapat melakukan pekerjaan manusia yang biasanya dibutuhkan kemampuan berpikir. Contoh sistem & teknologi di dunia yang berbasis AI seperti AI assistance google, Google maps, Terjemahan otomatis, Face Id pada Handphone, Google search, Konten rekomendasi pada youtube & Netflix, Pengeditan gambar/foto, dsb.

            Bagaimana penerapan AI dalam dunia Kesehatan ? Kecerdasan buatan (AI) dalam dunia kesehatan sudah beberapa kali di implementasikan dalam sistem Administratif dan pelayan. Kecerdasan buatan (AI) dari sisi administrative dapat digunakan dalam pengelolaan data kesehatan yang besar (Big data), analisis sentiment pasien untuk menganalisis umpan balik dari pasien. Kecedasan buatan (AI) dalam administratif yang digunakan di luar negeri yaitu Olive untuk mengotomatisasi klaim asuransi, verifikasi, dan penagihan, Zocdoc untuk menjadwal temu dengan pasien, Watson Health, dsb. Kecedasan buatan (AI) dalam sisi pelayanan kesehatan juga sudah di terapkan, salah satunya aplikasi Halodoc dengan adanya sistem Chatbot, sistem rekomendasi obat untuk gejala yang di alami. Jika digunakan dengan baik dan pada tempat yang benar, kecerdasana buatan (AI) berpotensi untuk mempermudah jalannya pelayanan dan admnistrasi Kesehatan.

Penggunaan kecedasan buatan (AI) menjadi salah satu strategi yang potensial dalam layanan kesehatan agar kedepan dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien meski banyak perdebatan tentang apakah kecedasan buatan (AI) dapat menggantikan pelayanan dalam tenaga Kesehatan. Kecerdasan Buatan (AI) dianggap memiliki keterbatasan dalam interaksi yang melibatkan emosi dan pendekatan antar manusia, memastikan kepercayaan dan membangun hubungan antar penyedia layanan dengan pasien.

            Apakah Kecerdasan buatan (AI) akan mengancam berkurangnya lapangan kerja bagi manusia? Di beberapa tipe pekerjaan bisa saja terjadi, namun kecerdasan buatan (AI) tidak bisa sepenuhnya menggantikan pekerjaan yang dilakukan manusia, karena kemampuan AI memiliki batasan pada kurangnya ide kreatif atau pemikiran, tidak mampu mengambil keputusan yang kompleks. Kecerdasan buatan hanya menjadi alat untuk mempermudah jalannya sebuah pekerjaan, karena kecerdasan buatan (AI) masih membutuhkan seseorang untuk mengoperasikannya, apalagi pekerjaan yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan yang erat hubungannya dengan komunikasi antar pasien dan penyedia layanan, dan rasa empati.

            Jadi kecerdasan buatan (AI) memiliki banyak potensi untuk dapat digunakan di pelayanan dan administrasi Kesehatan, agar bisa mengembangkan efektifitas dan efisiensi pekerjaan di pelayanan kesehatan, tinggal Bagaimana implementasi dan inovasi yang akan ada kedepannya agar kecerdasan buatan (AI) ini dapat digunakan dan diterapkan dalam prosedur pelayanan dan administrasi Kesehatan.

Di tulis oleh :

Rakha Ahmad Shidqiyah

(Mahasiswa Program Studi S1Administrasi Rumah Sakit Universitas Singaperbangsa Karawang)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun