Cyber-crime termasuk tindak kejahatan level tinggi yang sering terjadi melalui teknologi digital. Baru-baru ini kita dihebohkan dengan kebocoran data BPJS yang cukup meresahkan. Momennya sangat pas apa yang saya akan review kali ini. Tentang dunia cyber-crime dan bahaya yang mengintai dibalik bayang-bayang korban.
Kali ini saya akan mereview sebuah film Korea bertema action-Cyber Crime yang dibintangi oleh actor yang namanya sudah melejit dimana-mana. Siapa yang tak kenal dengan actor Ji Chang Wook? Saya rasa Anda pasti pernah mendengar namanya ya. Dia pernah membintangi beberapa judul series TV "Suspicious Partner" (2017), "Healer" (2014), dan masih banyak lagi drama lainnya.
Sebuah film yang rilis 1 Maret 2017 berjudul "Fabricated City" yang disutradari oleh Park Kwang Hyun. Di IMDB, Fabricated City sudah mencetak skor 6.9/10. Rata-rata penonton dari sumber IMDB cukup puas dengan film dari korea ini.
Bercerita tentang seorang pengangguran, atau lebih tepatnya si tokoh utama ini lebih suka dipanggil seorang gamer profesional. Di dunia nyata dia adalah pengangguran, sebaliknya, di dunia game dia adalah dewa atau pemimpin. Sering sekali dia memimpin team menyusun strategi yang akurat dalam memainkan game agar menang.
Dibuka dengan adegan peperangan yang cukup sengit di sebuah perkotaan yang sudah hancur. Suara tembakan terdengar bersahut-sahutan. Eeitss, kita tida langsung masuk ke dalam konflik. Tujuh menit pertama yang cukup menengangkan ternyata adalah dunia video game yang tengah dimainkan oleh Kwoon Yoo beserta teamnya.
Saat dirinya hendak pergi meninggalkan warnet, Kwoon Yoo dihubungi oleh seseorang yang tak dikenal. Orang tersebut meminta dirinya untuk mengembalikan ponsel yang tertinggal. Sebagai imbalan, dia akan mendapatkan beberapa jumlah uang yang menurut Kwoon Yoo itu sangat cukup bagi dia seorang pengangguran di mata masyarakat.
Selain berfokus pada action, sebenarnya film ini juga menampilkan masalah umum yang sering terjadi di masyarakat. Yakni, kebutuhan berupa uang. Tampaknya sutradara pintar sekali memilih konflik untuk si tokoh utama. Kwoon Yoo memenuhi permintaan tersebut dikarenakan uang yang dia inginkan. Tanpa tahu disitulah bahaya yang sedang mengintai.
Sebenarnya, andaikata Kwoon Yoo tidak memenuhi permintaan orang asing tersebut, film ini tentu sudah selesai dan tidak ada konflik panjang yang akan terjadi.
Keeseokan harinya, tak ada angin tak ada petir, Kwoon Yoo yang tengah asik tertidur tiba-tiba didatangi sejumlah polisi. Mereka langsung meringkus Kwoon Yoo dan menjelaskan dengan cepat kenapa dia harus ditangkap.
Rupanya, Kwoon Yoo terseret kasus pembunuhan terhadap gadis dibawah umur. Ditemukan dalam kamarnya terdapat pisau yang berlumuran darah. Dia tentu terkejut dan bingung, kenapa semua ini mendadak terjadi. Padahal Kwoon Yoo tidak pernah melakukan hal tersebut.