Mohon tunggu...
sekar A
sekar A Mohon Tunggu... Penulis - pemimpi

Active

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Tidak Kalah Seru dari yang Pertama [Review Film] "The Thinning: New World Order"

22 Februari 2021   08:04 Diperbarui: 22 Februari 2021   08:17 7648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber gambar: twitter.com/@TheThinning)

Terlebih lagi Peyton List. Menurut saya, Peyton List mampu membuat dua kepribadian Laina di film ini. Digambarkan Laina yang harus 'berakting' di depan publik untuk mendapat simpati masyarakat dan mengajak mereka untuk memilih Gurbenur Redding di hari pemilihan nanti. Di sisi lain, dia harus stress mempertaruhkan nyawa nya untuk mencari cara bagaimana Redding tidak boleh menjadi presiden. Jika dia berhasil jadi presiden, peluang untuk menghapus hukum The Thinning semakin kecil.

Callum Worthy sebagai kellan juga sukses membawa karakternya sebagai teman dekat Laina. Dia bekerja di salah satu perusahaan TV. Kemampuan otaknya untuk mengorek berbagai informasi cepat dilakukan olehnya. Bahkan orang yang pertama kali tahu, kalau siswa nilai rendah dijadikan budak oleh Assuru Global adalah dirinya.

Sayangnya Plot-Twistnya mudah ketebak

Dari awal saya menonton, saya sudah menduga akan terjadi apa. Ternyata benar saja, di konflik mulai terjadi akan seperti ini. Ya, walaupun tidak semua dugaan saya benar, setidaknya film ini mampu membuat saya berdebar-debar.

Kenapa saya bisa berasumsikan jika alurnya bakal seperti apa di awalan film berlangsung. Yang pertama Agent Joanne Morris diperankan oleh Presciliana Esparolini, terlihat jelas ingin mengkhianati Laina. Di awal film, Agent Joanne meyakinkan Laina jika punya masalah datang saja dan ceritakan semua masalahnya padanya. Laina memang seorang anak yatim-piatu dan harus mengasuh kedua adiknya yang masih kecil.

Yang kedua konfliknya yang panjang dan tak terselesaikan. Konflik yang dihadapi Blake dan Laina seakan memanjang dan tidak akan berhenti. Kalau begini teruskan, konfliknya tidak bakal kelar, dan tidak cukup menyelesaikan kedua konflik tokoh utama dalam kurung satu jam setengah.

Bahkan endingnya-pun membuat saya kesal.

Bagaimana bisa ratingnya rendah!

Aduuhh ... sungguh disayangkan, film sebagus ini harus mendapat rating yang rendah. The Thinning: New World Order hanya bisa mendapatkan rating 3.9 di IMDB lebih rendah dari seri sebelumnya. Usut punya usut, Logan Paul pemeran Blake pernah tidak sengaja membuat kontroversi di kanal Youtubenya. 

Dikutip dari Tekno. kompas - "Logan menuai kecaman dari berbagai pihak usai mengunggah video vlog dari kunjungnnya ke Jepang. Dalam video yang diunggah pada 31 Desember 2017 itu, Logan menunjukkan mayat yang diduga korban bunuh diri di hutan Aokigahara."

Akibat kesalahannya, (mungkin) sequel The Thinning : New World Order juga berpengaruh pada penilaian film. Tidak hanya itu, Logan Paul juga mendapat kesialan bahwa dirinya sudah dihapus oleh Google Preferred.

Itulah sekilas review saya terhadap karya sutradara Michael J. Gallagher. Sequel ini tentunya seru jika kamu tonton. Tetapi ada baiknya menonton seri pertama terlebih dahulu. Selamat menonton.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun