"Hehehe, ngalor, ngidul itu apa mas?!" teriak saya dalam hati ketika bertanya pada seseorang kala itu. Saya hanya bisa diam seribu bahasa saat itu sambil tersenyum cengir tidak paham.
3. Berangkat study tour jam 12 malam
Ini masih ada kaitannya dengan poin pertama. Tak heran jika anak-anak SMP sampai SMA berangkat study tour tengah malam. Itu adalah jam dimana saya tidur dengan pulas-pulasnya. Kalau di ibu kota, berangkat study tour dilakukan pada pagi hari, berbeda dengan yang di sini, tengah malam.
Saya sendiri belum pernah berangkat study tour tengah malam begitu. Apa mereka tidak takut ya, berangkat malam melewati persawahan gelap demi mencapai ke sekolah. Setelah itu berangkat. Sampai di sana pada pagi hari setelah matahari terbit.
Saya sendiri diceritakan seperti itu. Tidak bisa bayangin kalau saya harus berangkat tengah malam. Padahal jam segitu saya sedang pulas tidur.
4. Sebagian kecil masyarakat masih percaya hal mistis
Jangan heran jika mbah-mbah tua mengatakan padamu jangan melakukan ini dan itu. Jangan pergi ke sana di hari tertentu. Masyarakat sini masih percaya tentang karma-karma nenek moyang mereka.
Pernah suatu ketika, saya sedang naik motor melewati jembatan. Teman saya yang berada di depan membunyikan klakson di tengah-tengah jembatan. Saya yang heran, kenapa membunyikan klakson di tengah jalan yang lenggang.
Teman saya-pun berkata "Kita minta izin sama 'mahluk' sana buat numpang lewat."
Saya pun hanya nyengir-nyengir mengiyakannya. Ya walaupun saya sedikit tidak percaya, saya akan menghormati dia. Daripada kena karma.
5. Masyarakat tahu, kalau kamu bukan dari daerah sini