Mohon tunggu...
Raka Zildjian
Raka Zildjian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kkn

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pemanfaatan Daun Kelor sebagai PMT Balita melalui Brownies Kering

20 September 2024   13:33 Diperbarui: 20 September 2024   13:37 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Stunting merupakan kondisi yang banyak dijumpai dimasyarakat sekarang dan merupakan masalah yang sangat serius yang harus diberantas. Data menunjukan Indonesia tahun 2019 angka stunting mencapau 27,7% yang merupakan angka yang tinggi. Dalam kenyataannya Upaya yang dilakukan pemerintah belum dapat untuk menurunkan angka stunting. 

Salah satu hal yang dapat menyebabkan adanya stunting adalah kurangnya zat gizi baik itu dalam proses kehamilan maupun ketika anak sudah lahir. Tercukupinyaz at gizi yang baik dapat menjadi awal yang baik untuk dapat memperbaiaki masalah stunting yang ada di Indonesia. Banyak sumber pangan yang tinggi akan zat gizi salah satunya adalah daun kelor (Usman et al., 2024).

Daun Kelor yang atau dalam nama ilmiahnya adalah Moringa oleifera merupakan salah satu tumbuhan pangan yang sering dijumpai . Daun kelor juga menjadi salah satu bahan pangan yang memiliki zat gizi yang lengkap, hal ini berguna untuk pemenuhan zat gizi pada ibu hamil dan balita. 

Daun kelor memiliki banyak kandungan yaitu kandungan protein tang tinggi, vitamin A, dan zat besi yang tinggi yang apabila pengolahannya baik maka akan mendapatkan manfaat yang baik untuk tubuh. Namun, pada kenyataannya proses pemanfaatan daun kelor masih sangatlah minim dan jarang dilirik oleh Masyarakat. Semakin berkembangnya inovasi di era digital banyak percobaan yang dilakukan salah satunya adalah pengolahan daun kelor untuk menunjang Kesehatan (Putri et al., 2023).

Salah satu inovasi yang diberikan pada kegiatan ini adalah Daun kelor crispy brownies adalah versi kue brownies yang menambahkan daun kelor untuk memberikan rasa dan tekstur yang renyah serta keuntungan kesehatan yang baik untuk pertumbuhan balita. Daun kelor dikenal kaya akan nutrisi seperti vitamin, mineral, dan antioksidan. Dimasukkan ke dalam adonan brownies dalam bentuk serbuk atau potongan kecil. 

Hasilnya adalah brownies yang lebih sehat dan lezat dengan tekstur yang renyah. Salah satu alternatif dalam mencegah terjadi stunting pada balita dengan memberikan PMT brownies crispy daun kelor dalam bentuk bubuk sebagai makanan tambahan untuk menambah nutrisi pada balita.  

Kandungan nutrisi rata-rata dari satu sendok makan (10 gram) daun kelor bubuk, yaitu : Kalori 30-35 kcal, protein: 2-3 gram, lemak: 0.5-1 gram, karbohidrat: 4-5 gram, serat: 2-3 gram, vitamin A: 1,000-2,000 IU (sekitar 20-30% kebutuhan harian), Vitamin C: 10-15 mg (sekitar 15-20% kebutuhan harian), kalsium: 150-200 mg (sekitar 15-20% kebutuhan harian), kalium: 100-150 mg (sekitar 3-5% kebutuhan harian), zat Besi: 2-3 mg (sekitar 10-15% kebutuhan harian), magnesium: 20-25 mg (sekitar 5-8% kebutuhan harian) (Sari et al., 2023).

Masyarakat Desa karangkemiri memiliki angka stunting 10% dan belum memiliki kesadaran lebih untuk memenfaatkan bahan bahan yang ada disekitar sehingga dapat berguna untuk keperluan jangka Panjang, dengan adanya pendampingan program ini Masyarakat Desa Karangkemiri mejadi tau dan mampu mengimplementasikan pengetahuan baru pada kehidupan sehari hari khususnya Masyarakat dapat menerapkan pembuatan dan pemberian brownies daun kelor pada anak untuk menunjang kebutuhan zat gizi. Maka kegiatan ini bertujuan untuk menunjang Masyarakat Desa Karangkemiri agar dapat mengurangi angka stunting dan bergerak mandiri melalui pemenuhan zat gizi anak.

Metodologi yang digunakan dalam penerapan kegiatan ini adalah metode pendekatan Masyarakat, dengan melihat pada Masyarakat Desa Karangkemiri, menggali informasi melalui bidan desa, kader desa, fkd serta perangkat desa lainnya mengenai hal yang yang menjadi permasalan di desa hingga akhirnya salah satu masalah yang dapat diungkap adalah stunting. 

Serta dengan melihat adanya potensi yaitu banyaknya dau  kelor yang tertanam di daerah Desa Karangkemiri menjadi salah satu factor munculnya ide mebuat brownies daun kelor. Pendukung dari adanya pembuatan brownies daun kelor ini melalui media massa menganai kandungan yang ada, manfaat, serta cara apa yang harus dilakukan hingga tertbentuklah brownies daun kelor dari gabungan ide yang ada.

Dengan melakukan persiapan ide, perizinan, persiapan alat dan bahan, praktek pembuatan serta evalusi kegiatan yang telah dilakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun