Mohon tunggu...
Maulana Raka Widharma
Maulana Raka Widharma Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar sekolah

Saya adalah seseorang yang sangat menyukai beragam informasi dan pengetahuan baru yang belum pernah saya ketahui sebelumnya. Tentu saja hal ini membuat saya untuk terus mencari berbagai informasi dan pengetahuan tersebut supaya selanjutnya saya dapat memberitahukan kepada orang-orang yang berada di sekitar saya.

Selanjutnya

Tutup

Metaverse

Mungkinkah Pengembangan Smart City Berlangsung Tanpa Tantangan?

29 Desember 2024   11:02 Diperbarui: 29 Desember 2024   11:02 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Metaverse. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Smart city adalah sebuah konsep pengelolaan kota yang mengaplikasikan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, efektivitas dan efisiensi pelayanan publik, serta keberlanjutan lingkungan. Apa yang sering dikatakan sebagai smart city ini digambarkan sebagai sebuah kota yang memiliki adopsi teknologi maju dalam skala luas, aktivitas inovasi bersifat modern yang lebih bervariasi, institusi pendidikan yang berkualitas tinggi, dan masih banyak lagi. Konsep ini telah menjadi sebuah harapan dan target impian yang dikejar oleh banyak negara saat ini. Hampir semua negara maju saling berlomba-lomba untuk mengembangkan smart city sebanyak-banyaknya di negara mereka masing-masing dengan tujuan ingin dianggap sebagai negara dengan peradaban yang paling maju dan modern. Konsep smart city sering dianggap oleh sebagian besar orang sebagai solusi mutlak untuk menyelesaikan permasalahan serius yang menjadi kekhawatiran banyak kalangan belakangan ini, terutama adalah masalah kualitas lingkungan dan kesenjangan ekonomi. Namun, apakah itu benar-benar terjadi pada kenyataannya?

Konsep ini memang dapat memberikan dampak yang baik terhadap masyarakat yang tinggal di kota tersebut. Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan, smart city memiliki keunggulan yang mampu berkontribusi untuk merealisasikan upaya tersebut. Smart city akan mengutamakan pembangunan yang bersifat keberlanjutan dan ramah lingkungan supaya keberlangsungannya dapat tetap eksis hingga masa yang akan jauh mendatang. Sejumlah penerapan konsep ini telan diimplementasikan dalam berbagai bentuk. Pertama, produksi dan pengelolaan energi yang efisien. Segala aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat tidak terlepas dari adanya penggunaan energi. Konsep smart city mampu menciptakan target baru dalam hal penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan dengan menargetkan optimalisasi dan pemerataan distribusi energi, pengurangan pemborosan energi, dan penggunaan energi yang terbarukan. Kedua, pengelolaan sampah dan sisa-sisa aktivitas kegiatan manusia lainnya yang terorganisir. Smart city akan dapat menerepkan sistem pengelolaan sampah yang lebih termanajemen dengan baik, menyesuaikan dengan jenis-jenis sampah yang dihasilkan, sehingga akan dapat membuat seluruh sampah yang dihasilkan di kota tersebut dapat diolah dengan baik secara keseluruhan. Ketiga, pengurangan kadar polusi yang signifikan. Polusi lingkungan yang kita kenal terbagi menjadi tiga macam, yaitu polusi air, udara, dan tanah. Kota yang menggunakan konsep smart city akan dapat mengurangi kadar polusi di kota tersebut dengan menggunakan sistem pengelolaan limbah yang baik, sehingga limbah yang dikeluarkan ke lingkungan oleh berbagai aktivitas manusia yang teejadi sudah tidak lagi berbahaya untuk lingkungan di sekitarnya. Keempat, transportasi yang berkelanjutan. Penerapan transportasi publik, kendaraan listrik, dan sistem lalu lintas yang baik akan dapat membantu mengurangi jumlah emisi karbon dan gas rumah kaca. Kelima, pengelolaan sumber daya air yang terdistribusi yang baik. Smart city dengan berbagai perkembangan teknologinya akan dapat membantu proses penyaluran air bersih ke seluruh kota dengan baik, sehingga tidak akan ada satu sudut kota pun yang mengalami krisis kekurangan air bersih.

Dalam bidang sosial dan ekonomi, smart city juga mampu menciptakan dampak yang positif untuk menurunkan angka kesenjangan ekonomi secara signifikan. Smart city dapat merealisasikan target tersebut melalui sejumlah cara. Pertama, membuka akses teknologi dan informasi secara keseluruhan. Melalui cara ini, seluruh masyarakat yang berada di lokasi mana pun dan berasal dari level mana pun diharapkan dapat mengakses informasi, pendidikan, dan pekerjaan yang memadai, sehingga dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia mereka menjadi lebih baik daripada sebeumnya. Kedua, pemberdayaan ekonomi lokal berbasis digital. Dengan cara ini, masyarakat diharapkan dapat meningkatkan peluang mereka untuk menjangkau pasar yang lebih luas tanpa memedulikan batas-batas geografis yang ada, sehingga dapat meningkatkan pendapatan per kapita melalui adanya peningkatan kuantitas dan kualitas dari kegiatan ekonomi yang mereka lakukan. Ketiga, pemberian kemudahan dalam pelayanan publik. Dengan penerapan berbagai teknologi dalam berbagai bidang, hal ini akan dapat membantu masyarakat untuk memperoleh pelayanan publik yang layak secara mudah, terutama pelayanan publik yang sifatnya adalah untuk keberlangsungan hidup, seperti contohnya adalah pelayanan kesehatan, tempat tinggal, lapangan pekerjaan, dan masih banyak lagi. Keempat, peningkatan kualitas infrastruktur dan regulasi pemerintah. Dengan adanya infrastruktur yang baik dan mudah diakses serta adanya  regulasi pemerintah yang baik akan dapat mendorong terjadinya peningkatan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi, memperluas lapangan pekerjaan, serta menarik investor domestik dan luar negeri untuk berinvestasi di kota tersebut.

Pengembangan smart city menciptakan sejumlah dampak positif bagi kualitas kehidupan masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut. Meskipun demikian, sejumlah tantangan juga sangat mungkin dihadapi ketika membangun smart city. Tantangan terbesar yang pasti dihadapi adalah pada aspek sumber daya manusianya. Sederhananya, akan ada golongan masyarakat yang tidak siap untuk diajak mengikuti perubahan yang sedang diupayakan. Tidak semua orang memiliki kualitas sumber daya manusia yang baik untuk mengikuti perkembangan yang lebih maju. Di sisi lain, juga tidak semua orang memiliki kesadaran dan kemauan untuk mengikuti perkembangan tersebut. Permasalahan seperti ini, terutama dihadapi oleh negara-negara yang berkembang, seperti Indonesia contohnya. Bayangkan, hanya sekadar membuang sampah di tempat sampah dan mematuhi peraturan lalu lintas di jalan saja tidak semua orang bisa melakukannya dengan baik. Lalu, apakah solusi seperti smart city akan dapat mengatasi permasalahan sosial ekonomi yang ada jika pelaku utamanya saja memiliki kualitas sumber daya manusia yang sedemikian rupa? Dari sini, kita bisa simpulkan bahwa untuk menerapkan sebuah perencanaan yang besar seperti smart city ini, permasalahan berupa kualitas sumber daya manusia perlu untuk diatasi terlebih dahulu. Karena pada nyatanya, perubahan yang lebih maju hanya bisa diterima oleh peradaban yang siap untuk diajak maju.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Metaverse Selengkapnya
Lihat Metaverse Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun