Apa kabar transfer pemain sepak bola yang anda tunggu-tunggu bulan Januari ini? Barangkali anda, maupun saya sendiri, menaruh perhatian pada transfer yang merupakan kesepakatan barter pemain antara Alexis Sanchez (Arsenal) dengan Henrikh Mkhitaryan (Manchester United). Kalau pada jendela transfer musim panas kemarin kita sudah disuguhi transfer termahal di dunia oleh Neymar Junior, diikuti transfer-transfer dengan harga fantastis oleh Ousmane Dembele dan Kylian Mbappe (mereka belum menginjak umur 22 tahun!), bahkan pembelian pemain satu paket oleh AC Milan.
Memang, pada akhir tahun kita menjumpai berita transfer pemain bertahan (defender) termahal di dunia yang dipegang oleh Virgil van Dijk. Di luar berita-berita transfer yang sebenarnya bisa menarik dan mengalihkan perhatian kita sebagai pecinta sepak bola, sebagian besar malah menunggu Alexis Sanchez apakah resmi menjadi pemain Manchester United, atau malah hanya rumor belaka.
Membicarakan Alexis Sanchez, tentu saja membicarakan performa dan prestasi. Performa apik Sanchez bisa kita lihat saat membela FC Barcelona, tetapi penampilan terbaik? Tentu saja di Arsenal. Selama membela Arsenal, Sanchez mampu membukukan 80 gol dari 166 pertandingan. Performa Alexis Sanchez yang mampu menjadi penyerang yang prima, memukau publik London Utara. Alexis Sanchez bagi beberapa fan (malah mungkin sebagian besar) adalah salah satu penyerang yang dikagumi, setelah Thierry Henry dan Robin Van Persie meninggalkan Arsenal.Â
Hadirnya Sanchez dalam pertandingan menjadi penantian Gooners, terlebih Sanchez piawai dalam mengolah bola untuk menghasilkan gol. Memiliki kemampuan dribbling, umpan terobosan dan penyelesaian hasil akhir terutama melalui tendangan menjadi andalan Sanchez mengoyak gawang lawan. Saat jendela transfer dibuka dan Sanchez (yang selama musim ini sudah menunjukkan gelagatnya untuk keluar dari klub) diumumkan akan menjadi salah satu pemain yang akan dilepas Arsene Wenger, penggemar klub Arsenal merasa sangat sedih dan kecewa.
Selain sedih dengan pengumuman bahwa Sanchez akan pergi (disertai drama sejak awal musim), performa Arsenal yang kadang menyeramkan bagi lawan, tapi tidak jarang juga mengalami kekalahan, Sanchez diumumkan pindah ke Manchester United, yang merupakan salah satu rival dan lawan berat dari Arsenal. Sebagai salah satu pemain andalan dan dipuja publik London Utara, mengikhlaskan Sanchez tentu sulit. Sedangkan penikmat sepak bola juga menanti, apakah talenta asal Chile akan memperkuat Manchester United, sebagai salah satu tim yang memiliki andil besar dalam dunia sepak bola.
Membicarakan transfer Alexis Sanchez, juga membicarakan Henrikh Mkhitaryan. Dalam klausul pembelian, kedua klub sepakat untuk bertukar pemain, dimana Mkhitaryan akan bergabung dengan Arsenal. Sebagian besar penggemar sepak bola menilai keputusan Mourinho, menganggap bahwa Mkhitaryan menjadi "tumbal" atas transfer yang dia lakukan. Manchester United beserta Mourinho juga disorot dalam transfer kali ini. Selain karena performa Manchester United yang masih memukau publik Old Trafford, didapati juga Manchester United harus mengalami rentetan seri, bahkan salah satu yang menyakitkan adalah kalah dengan Huddersfield pada awal musim, yang merupakan tim di posisi bawah klasemen Premier League. Performa Manchester United juga banyak dikecam, karena tidak menunjukkan performa sepak bola menyerang dan menyeramkan selagi dipegang Sir Alex Ferguson.Â
Alih-alih menyerang, Mourinho selalu mengedepankan taktik bertahan, bahkan diolok karena pemain penyerang mampu berubah fungsi menjadi pemain bertahan. Tidak hanya itu, pemain Manchester United terutama penyerang, (ini menurut saya lho jadi bisa salah) overrated. Kenapa? Manchester United sudah memiliki penyerang sekaliber Ibrahimovic dan Lukaku. Pun masih ada talenta-talenta muda berbakat yaitu Lingard, Martial dan Rashford. Dilengkapi pula dengan Juan Mata yang memang bertugas di posisi depan.Â
Jujur saja, pemain Manchester United memiliki kualitas penyerang utama klub papan atas, dan untuk saya, Lukaku Rashford dan Martial sudah lebih dari cukup. Dengan terlalu banyak pemain "hebat" dalam susunan pemain, tentu akan lebih aman menyiapkan amunisi pemain cadangan. Namun, banyaknya pemain tentu akan menggeser pemain untuk masuk skuad utama. Menyia-nyiakan talenta muda haus gol? Sangat buruk. Masuknya Sanchez juga akan mempertanyakan, siapa masuk skuad utama, siapa yang digeser, dan siapa yang berbakat menjadi pemain bertahan (ini gurauan yang merupakan sindiran dalam forum penggemar sepak bola).
Lalu siapa itu Mkhitaryan? Saya sendiri, sudah menaruh perhatian pada saat Miki, panggilan akrab dari fans, saat masih membela Borussia Dortmund. Publik Westfalenstadion sudah menaruh perhatian pada Miki, terutama pada saat itu, Miki memiliki andil besar dalam mengendalikan tengah lapangan dan memberikan umpan (lari dan umpannya bagus). Saat membela Manchester United, Miki dipercaya untuk menjadi skuad utama, meskipun namanya tidak setenar David De Gea, Martial bahkan Matic yang baru saja masuk pada awal musim kemarin. Menurut saya wajar, apabila pemain bertahan dan gelandang tidak begitu banyak mendapat sorotan seperti penyerang, namun tentu perannya sangat vital dalam permainan. Saat mendapati Miki harus menjadi "tumbal" untuk datangnya Sanchez, saya ikut sedih dan tergelitik dengan respon forum penggemar sepak bola. Dianggap tumbal, karena Miki akan menuju Arsenal, klub yang terdapat di posisi 4 besar klasemen, namun belum merengkuh piala Premier League sejak musim 2004-2005 (kalau salah saya dikoreksi ya), dan berpotensi akan mematikan potensi dari Miki.
Namun terlepas dari itu semua,transfer kedua pemain telah disepakati dan diresmikan. Alexis Sanchez sekarang mengenakan nomor punggung tujuh, sedangkan Mkhitaryan sudah berada di Emirates Stadium.
Pertanyaan besar dari transfer pemain yang dari performa kedua pemain merupakan pemain luar biasa, adalah, apakah benar-benar bernilai dan "worth it?". Apakah Sanchez, akan masuk di skuad utama, dan menjadi pahlawan pencetak gol serta memangkas poin dengan Manchester City? Atau Miki dapat menjadi gelandang yang diandalkan dan mampu menggantikan peran Mesut Ozil?