Mohon tunggu...
RAKASIWI AYUNDA PUTRI
RAKASIWI AYUNDA PUTRI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Akuntansi Universitas Mercu Buana Dosen Prof. Dr. Apollo M.Si.Ak. NIM 43220010185 RAKASIWI AYUNDA PUTRI Universitas Mercu Buana Jakarta

Mahasiswi Akuntansi Universitas Mercu Buana Dosen Prof. Dr. Apollo M.Si.Ak. NIM 43220010185 RAKASIWI AYUNDA PUTRI Universitas Mercu Buana Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

K7_Asymmetric Information: Theory and Applications

19 April 2022   00:04 Diperbarui: 19 April 2022   00:14 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Asymmetric Information: Theory and Applications

Akerlof pertama kali berargumen tentang asimetri informasi dalam makalah tahun 1970 berjudul "Pasar untuk 'Lemon': Ketidakpastian Kualitas dan Mekanisme Pasar." Dalam jurnal ini, Akerlof menegaskan bahwa pembeli mobil memiliki informasi yang berbeda dari penjual mobil, memberikan insentif kepada penjual untuk menjual barang dengan kualitas buruk tanpa menurunkan harga untuk mengimbangi inferioritas.

Akerlof menggunakan istilah sehari-hari lemon untuk merujuk pada mobil yang buruk. Dia berpendapat bahwa pembeli seringkali tidak memiliki informasi untuk membedakan lemon dari mobil yang bagus. Dengan demikian, penjual mobil bagus tidak bisa mendapatkan harga pasar yang lebih baik dari rata-rata untuk produk mereka.

Dia juga tidak bisa mengganti mobil baru karena dia tidak bisa menerima harga mobil baru untuk mobil lamanya. Ini mengarah pada kesimpulan bahwa kebanyakan mobil yang diperdagangkan adalah lemon. Akerlof mencatat kesamaan antara model ini di mana mobil yang buruk mengusir mobil yang baik dan hukum Gresham, tetapi mencatat bahwa dalam model mobil situasi ini disebabkan oleh informasi asimetris. Proses individu (mobil) yang lebih buruk mulai mendominasi pasar disebut seleksi yang merugikan (adverse selection).

Asimetri informasi (Asymmetric Information) antar pihak dalam suatu pasar dapat direduksi melalui lembaga perantara pasar yang disebut lembaga counteracting (Counteracting Institutions). Contoh yang baik dari lembaga semacam itu adalah jaminan barang. Jaminan memberikan waktu yang cukup bagi pembeli untuk mencapai tingkat informasi yang sama tentang barang tersebut dengan penjual sebelum pembeli menanggung risiko penuh bahwa barang tersebut adalah lemon. Nama merek, rantai, dan waralaba adalah contoh lain dari mekanisme pasar yang menjamin pembeli setidaknya pada tingkat kualitas tertentu. Mereka juga memungkinkan pemilik barang yang lebih baik dari rata-rata untuk mendapatkan nilai penuh dari produk mereka saat dijual. Akibatnya mereka menjaga pasar dari pengurangan ke ukuran nol.

kelebihan dari teori ini adalah kemampuan teori untuk menjelaskan fenomena ekonomi yang sebelumnya tidak dapat dijelaskan dan juga teori ini mengakui makna informasi sebagai penentu pasar. Jadi teori informasi asimetris menekankan makna informasi dan pengenalannya memulai diskusi tentang keabsahan beberapa teori ekonomi yang dipegang secara tradisional disiplin ilmu. bisa dikatakan bahwa Teori itu sendiri sederhana untuk dipahami dan digunakan. Konsepnya tampak seperti "umum akal" dan mudah dipahami. Kompleksitas analisis hanya berasal dari memilih model matematika yang kompleks untuk memodelkan asimetri dari domain aplikasi.

sedangkan terkait dengan kelemahahannya muncul sebagian besar berkaitan dengan aplikasi dari teori dan berkaitan dengan model yang dikembangkan menggunakan teori informasi asimetris untuk menilai pasar. Banyak dari model ini berurusan dengan yang sangat disederhanakan versi pasar dengan beberapa kemungkinan jenis pemain atau negara bagian. Seperti biasa kasus dengan model, ada kemungkinan untuk menjadi terlalu terpikat dengan model dan nya manipulasi matematika untuk melihat kompleksitas yang ada di pasar dunia nyata. Untuk contoh, Spence menyatakan dalam jurnalnya tahun 1976 bahwa "[dalam beberapa kasus] Akan ada variasi acak dalam biaya pensinyalan yang mencegah pemberi kerja membedakan secara sempurna antara individu dari berbagai kemampuan produktif."

Hasil Telaah Jurnal Asymmetric Information: Theory and Applications

Judul          : Asymmetric Information:Theory and Applications

Tahun       : 2003

Penulis     : Lauri Auronen

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun