Menurut Eco Umberto dalam bukunya yang berjudul “A theory of Semiotics” 1976 menjelaskan bahwa Semiotika berkaitan dengan segala sesuatu yang dapat dianggap sebagai tanda. Tanda adalah segala sesuatu yang dapat dianggap menggantikan sesuatu yang lain secara signifikan. Sesuatu yang lain ini tidak harus ada atau benar-benar ada di suatu tempat pada saat di mana tanda berdiri untuk itu. Pada prinsipnya, semiotika penandaan memerlukan teori kode, sedangkan semiotika komunikasi memerlukan teori produksi tanda. Perbedaan antara teori kode dan teori tanda·produksi tidak sesuai dengan yang antara 'langue' dan 'parole', kompetensi dan kinerja, sintaksis (dan semantik) dan pragmatik.
Jadi perbedaan antara dua pendekatan teoretis yang menyangkut perbedaan antara aturan dan proses (atau, dalam istilah Aristotelian, digunakan secara metaforis, kekuasaan dan tindakan). Tetapi ketika persyaratan untuk melakukan suatu proses diakui secara sosial dan mendahului proses itu sendiri, maka persyaratan ini harus dicantumkan di antara aturan (mereka menjadi aturan kompetensi diskursif, atau aturan 'pembebasan bersyarat' yang diramalkan oleh 'langue') dan dapat diperhitungkan oleh teori produksi fisik tanda hanya sejauh tanda-tanda itu telah dikodekan. Sekalipun teori kode dan teori produksi tanda berhasil menghilangkan gagasan 'tanda' yang naif dan non-relasional, gagasan ini tampak begitu cocok dalam bahasa dan dalam diskusi semiotika sehari-hari bahwa itu tidak boleh sepenuhnya ditinggalkan.
Sebuah teori semiotika umum akan dianggap kuat menurut kapasitasnya untuk menawarkan definisi formal yang sesuai untuk setiap jenis fungsi tanda, apakah itu telah dijelaskan dan dikodekan atau belum. Jadi tipologi mode-mode produksi tanda bertujuan untuk mengusulkan kategori-kategori yang mampu menggambarkan bahkan fungsi-fungsi tanda yang belum dikodekan yang secara konvensional diajukan pada saat kemunculannya untuk pertama kali.
Aplikasi Teori Akuntansi Pendekatan Semiotika Eco Umberto
Teori semiotika dapat diterapkan dalam akuntansi karena akuntansi merupakan media komunikasi dan bahasa bisnis. Pada dasarnya setiap proses komunikasi harus dijelaskan berkaitan dengan dalam sistem penandaan, perlu untuk memilih struktur dasar komunikasi pada titik di mana komunikasi dapat dilihat dalam istilah yang paling dasar. Dalam bukunya Eco Umberto juga Memfokuskan pada 8 Semiotika Komunikasi, diantaranya:
- Sumber [Source]
- Pengirim [Transmitter]
- Sinyal pengirim [gel suara]
- saluran [channel]
- sinyal penerima [Signal]
- penerimaan [receiver]
- Pesan [Massage]
- Tujuan [destination]
Melalui sumber informasi [source] atau data yang digunakan dalam akuntansi berasal dari semua teks yang berhubungan dengan akuntansi, seperti laporan keuangan, opini auditor, catatan atas laporan keuangan, dan pengumuman pendapatan.
akan ditransmisikan dari sumber [source] ke pengirim (transmitter) karena dianggap sebagai sumber informasi dengan menentukan tanda (sign) dan mengidentifikasi tanda ke dalam penanda (signifier) dan petanda (signified). untuk dikirimkan pada media tertentu .
kemudian akan diolah kembali sebelum disalurkan ke pengirim data melalui sinyal pengirim [gel suara]. kemudian melalui saluran [channel] data tersebut akan digunakan untuk menyampaikan informasi keuangan kepada para penggunanya berupa email ataupun software dan kemudian dikirim ke penerima [receiver] ,informasi keuangan yang telah diproses akan diterima berupa pesan [massage] para penggunanya yakni pihak internal yang terdiri dari pemilik, manajer, hingga karyawan perusahaan dan pihak eksternal yang terdiri dari investor, analis investasi, pemerintah, hingga masyarakat umum. dan Tujuan (destination) ini sebagai dasar dalam pengambilan keputusan suatu perusahaan yang digunakan oleh para pemangku kepentingan.
Jadi, contoh Aplikasi tersebut bisa dikatakan proses komunikatif sebagai perjalanan sinyal [signal] (tidak harus tanda) dari sumber [source)] (melalui pengirim [transmitter], sepanjang saluran [channel]) ke tujuan [destination]. Dalam proses mesin-ke-mesin, sinyal [signal] tidak memiliki kekuatan untuk menandakan sejauh itu dapat menentukan tujuan [destination] sub specie stimuli. Dalam hal ini kita tidak memiliki makna, tetapi kita memiliki perjalanan beberapa bagian dalam informasi. Proses ini dimungkinkan dengan adanya kode. sebuah kode merupakan sistem penandaaan. Dari Konsep Tanda menjadi Fungsi Tanda: tidak bebas Nilai {Bersifat Konotasi], dan bukan Denotatif /sesuai struktur. sedangkan Tanda Semiotika bersifat ABDUKSI_ non mutlak; tapi {jawaban terbaik dari beberapa kemungkinan}; untuk menghasilkan Konvensi_ bersifat Intersubjektivitas_ Lahirlah tanda kode baru. kemudian tanda mengalami proses signifikasi, pemaknaan oleh pemakai, dan menjadi otonom bagi manusia;{“sesuai kepentingan “konteks” sendiri-sendiri”}. tanda, signifikasi, interprestasi; akhirnya bersifat unlimited semiosis Textus “ayaman’.
Sumber:
(Eco, U. (1997). A theory of semiotics. Indiana University.)