Cosplay adalah suatu istilah yang bermaksud Costume (kostum) dan Play (bermain), meskipun awalnya hobi ini dilahirkan dan dikembangkan di negeri sakura Jepang, namun istilah tersebut berasal dari bahasa inggris. Cosplay itu memiliki makna sebuah hobi menggunakan pakaian dan aksesoris serta rias wajah atau make-up seperti yang dikenakan oleh tokoh-tokoh animasi, manga, video game, dan musisi. Cosplayer adalah sebutan untuk pelaku cosplay, atau yang melakukan cosplay.
Jepang sendiri sangat sering mengadakan event bertemakan Cosplay setiap tahunnya, tidak hanya nasional namun juga di ikuti oleh peserta dari berbagai negara. Hobi Cosplay kini kian menjamur di berbagai dunia, hampir seluruh dunia sudah mengakui Cosplay sebagai aktifitas atau hobi yang amat menarik dan unik tentunya, tidak hanya kalangan muda namun kalangan tua pun ikut meramaikan hobi tersebut.
Crossdress adalah sebutan disaat seseorang berpakaian seperti tokoh animasi yang berbeda gender dari dirinya. Julukan bagi orang yang melakukan Crossdress adalah Crossplayer. Beberapa keterampilan diperlukan dalam bercrossplay, misalnya saja keterampilan laki-laki untuk terlihat seperti perempuan. di mana mereka berpakaian yang berbeda gender dari diri mereka hanya pada saat pertunjukan, bukan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Dalam Crossplay tidak ada eksklusivitas gender, sama seperti Cosplay pada umumnya. Cosplayer dan Crossplayer bukan berarti transgender, mereka hanya menikmati seni berpakaian sebagai tokoh favorit mereka. Bagi crossplayer/cosplayer tersebut, hal ini tidak lah berbeda dengan seorang aktris yang memerankan peran laki-laki.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H