Ada pepatah lama mengatakan, "Negara ini kuat, bangsa ini mulia, tak ada seorang pun yang berfikir mengintervensi negara tersebut atau mencaploknya karena kedigdayaan dan keperkasaan."
Dalam elemen kekuatan negara itu berupa materi (ekonomi), teknologi, militer dan kebudayaan. Namun, yang tetpenting dari ini semua adalah kekuatan manusianya itu sendiri, karena manusia adalah sendi yang menjadi pusat elemen kekuatan lainnya.
Tak mungking secanggih apa pun itu senjata dapat dimanfaatkan, bila tidak ada orang yang ahli dalam menggunakannya. Meskipun kekayaan alam melimpah, akan menjadi mubadzir tanpa ada orang yang mengatur dan mempergunakannya untuk kepentingan masyarakat, bukan untuk kepentingan pribadinya. Dan begitupun seterusnya.
Maka bila negara kita memiliki manusia yang bermartabat lagi bijaksana, masyarakat kita akan makmur tidak mungkin sebaliknya. Jika terjadi sebaliknya, maka para penguasa adalah manusia yang tak bijaksana. Karena tidak mampu untuk mensejahterakan rakyatnya, hanya mampu untuk memenuhi syahwatnya.
Sehingga tak heran, jika mereka berkhianat terhadap amanah yang telah dimandatkan oleh rakyat. Menjadi penguasa yang korup, mencekik rakyatnya dengan pajak yang tinggi, moral anak bangsa dirusak, pendidikan sudah tak bermoral, dan hukum hanya bagi mereka yang berkuasa dan bermateri, bukan atas keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dari tolak ukur ini, kita dapati segala bangsa menaruh perhatian terhadap pembentukan individu yang bermartabat, pengembangan sumber daya manusia dan pembinaan warga secara khusus, agar mereka menjadi orang yang berkarya untuk bangsa dan berkhidmat kepada tanah airnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI