Jangan Terlena oleh Gemerlapnya Kehidupan Dunia yang Fana
Dunia adalah kehidupan yang seringkali membuat manusia terlena dan lupa akan sebuah hari yang pasti kita jumpai yakni akhirat. Dimana hiruk pikuk dunia kadangkala menjadi seseorang bersyukur hingga bahagia dan kadang juga mengeluh hingga menderita. Padahal kenikmatan dunia ataupun sebaliknya adalah jalan kita dalam menggapai kebahagiaan yang abadi (surga).
Ketika kita bersyukur atas apa yang kita miliki dan atas apa yang telah Allah kehendaki, maka Allah akan membalas dengan pahala yang berlimpah ganda. Namun jika kita kufur, maka Allah pun akan membalasnya dengan siksa.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.""
(QS. Ibrahim 14: Ayat 7)
Makna Dunia
Kata dunia dalam KBBI adalah alam kehidupan, semua manusia yang ada di muka bumi, lingkungan atau lapangan kehidupan, peringkat antarbangsa (seluruh jagat atau segenap manusia), bumi dengan segala sesuatu yang terdapat di atasnya, planet tempat kita hidup dan beberapa makna lainnya.
Kata "dunia" berasal dari bahasa Arab yaitu Ad-Dunya (). Dalam Kamus Ma'ani, kata dunia mempunyai beberapa arti, yaitu; tempat berbagai cobaan (al-Dunya), tempat sebelum kematian (plural dari Dana), kehidupan hari ini (hayah hadirah). Sedangkan makna lainnya, diambil dari kata adna-yudni yaitu dekat (qarib, qaruba).
Dunia (qaruba) dari danu () dimaknai dekat, karena ia sangat dekat dengan akhirat dan dekat dengan kematian ( ). Dan ada pula yang berpendapat, bahwa kata dunia dari dina'ah () yaitu najis dan kotor.
Selain makna di atas, ada ulama yang berpendapat bahwa kata ini dari Al-Daniyah (), yaitu bermakna kenikmatan, keindahan. Dan beberapa arti lainnya.
Dalam perspektif Islam, dunia bukanlah tujuan akhir dari perjalanan hidup manusia. Karena itulah dunia ini tidaklah kekal, karena akan selalu ada kematian sebagai akhir dari kehidupan di dunia ini. Akan tetapi, dunia adalah ladang untuk kehidupan yang abadi dan kekal, yaitu di akhirat kelak. Visi seorang muslim adalah akhirat, yakni menjadikan dunia sebagai ladang amal terbaik untuk kebahagiaan di akhirat kelak.
Begitulah Allah menegaskan;
"dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang permulaan."
(QS. Ad-Duha 93: Ayat 4)
Bahwa kampung akhirat itu bagimu lebih baik dari kehidupan yang pertama (dunia).
Dan harus kita ketahui dan pahami bahwa dunia hanya sementara, bagaikan persinggahan seperti pesan Rasulullah Saw.:
Â
Dari Ibnu Umar ia berkata, "Rasulullah pernah memegang tubuhku seraya bersabda, "Wahai Abdullah, jadilah engkau di dunia seperti orang asing atau orang dalam perjalanan, dan persiapkanlah dirimu untuk menghadapi kematian." (HR. Ahmad, No.4535 Hasan Li Ghairihi menurut Syu'aib Al-Arna'uth)