Mohon tunggu...
Muhamad Rakan Haikal
Muhamad Rakan Haikal Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Profil

Manusia terbaik adalah manusia yang bermanfaat bagi yang lainnya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menggapai Keberkahan dalam Kehidupan

12 Februari 2022   21:31 Diperbarui: 12 Februari 2022   21:43 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


"Maha Suci Allah yang telah menurunkan Furqan (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya (Muhammad), agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam (jin dan manusia),"
(QS. Al-Furqan 25: Ayat 1)


Ialah yang memisahkan antara al-hak (kebenaran) dan kebatilan. Baik dalam akidah, ibadah, dan muamalah.
Yang dimaksud al-furqon dari ayat di atas adalah al-Qur'an. Qur'an diturunkan oleh Allah yang Maha Berkah. Karena semua ayat yang ada dalam al-Qur'an semuanya mengandung berkah dari Allah SWT. 


Ialah tetapnya kebaikan Ilahi dalam satu perkara. Jadi dalam Qur'an kebaikannya itu tidak akan berubah-rubah, kebaikannya tidak berkurang karena Qur'an disebut berkah.

Berkaitan dengan berkah, yaitu
1. Mau ada berkah bagaimana dalam hidup, kalau jauh dari Qur'an. Karena Qur'an adalah keberkahan dari Allah yang diturunkan oleh yang Maha Berkah.
2. Mau ada berkah bagaimana, kalau tidak iman kepada Allah, tidak iman kepada Qur'an. Karena siapa saja yang menyebutkan berkah, kalau berbeda dengan Qur'an itu adalah dusta. 

Dari Qur'an dibaca jadi berkah, jadi ilmu, ilmunya berkah dan jadi amalpun akan berkah. Sebab keberkahan ini mencakup kepada semua perkara. Kalau dalam diri kita itu ada berkah tidak? Gerak langkah kita itu berkah atau tidak?Kalau ilmu yang ada dalam diri kita itu berkah atau tidak? Sementara jauh dari Allah, nah itu akan bagaimana?
Karena mau pribadi, keluarga, masyarakat, atau negara kalau jauh dari Allah dan Qur'an maka kehidupannya tidak akan berkah. Karena sumber keberkahan itu adalah Allah. 

Kalau kita mau meneliti atau mentadaburi berdasarkan firman Allah:


"Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan."
(QS. Al-A'raf 7: Ayat 96)

Ayat ini bisa menjadi ukuran bagi kita apakah hidup kita itu berkah atau tidak? Gampang untuk menjawabnya, yaitu tinggal tanya pada diri kita, kita itu iman kepada Allah atau tidak? Bertakwa kepada Allah atau tidak?
Maka kalau Allah menurunkan berkah, yang turun dari langit akan berkah, yang datang dari bumipun akan berkah. Buktinya air hujan yang turun dari langit itu untuk mensucikan, yang pokoknya kita berwudlu, karena urusan dipakai menyiram tumbuhan, dipakai minum ternak itu urusan yang kedua, karena yang pokoknya itu adalah dipakai untuk mensucikan diri.

"(Ingatlah), ketika Allah membuat kamu mengantuk untuk memberi ketenteraman dari-Nya, dan Allah menurunkan air (hujan) dari langit kepadamu untuk menyucikan kamu dengan (hujan) itu dan menghilangkan gangguan-gangguan setan dari dirimu dan untuk menguatkan hatimu serta memperteguh telapak kakimu (teguh pendirian)." (QS. Al-Anfal 8: Ayat 11)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun