Mohon tunggu...
Raka M Rayhan
Raka M Rayhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah UIN Malang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Vlad Dracula Series, Munculnya Taring Naga

27 Oktober 2024   17:23 Diperbarui: 27 Oktober 2024   17:38 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahun 1448, Vlad Dracula kembali ke tanah kelahirannya, Wallachia, untuk merebut kembali takhta dari Vladislav II, pria yang telah menggantikan ayahnya. Dengan ambisi yang membara, Vlad berhasil menduduki singgasana, namun kemenangan itu tak bertahan lama. Dalam hitungan bulan, Vladislav kembali dan mengambil takhta darinya. Tapi, cerita belum berakhir di sini.

Pada 1456, Vlad muncul kembali, kali ini dengan pasukan besar dan dukungan dari Kerajaan Hungaria. Kali ini, tak ada lagi kata mundur. Vlad berhadapan langsung dengan Vladislav di medan perang, dan, sesuai legenda, pertempuran berakhir dengan Vlad menebas kepala musuhnya. Namun, kemenangan Vlad bukanlah akhir dari kekacauan. Sebaliknya, peristiwa ini menandai awal dari kengerian yang akan menjadi simbol pemerintahan Vlad III.

Sejarah mencatat bahwa Vlad III dibentuk oleh tragedi yang menghancurkan keluarganya.. Kegelapan ini tampaknya mencetak wataknya menjadi penguasa haus darah yang menyukai kekejaman. Terlebih lagi, Vladislav II dikenal sebagai pemimpin yang baik di mata rakyat, sehingga Vlad III menghadapi banyak perlawanan di seluruh negeri. Untuk menunjukkan siapa yang berkuasa, Vlad mengundang musuh-musuhnya ke sebuah perjamuan besar. Namun, perayaan itu berubah menjadi pesta berdarah. Para tamu yang menentang kekuasaannya ditikam sampai mati dalam keganasan yang tak terlupakan. Sejak saat itu, reputasi bengisnya kian meluas. Vlad III mempertahankan takhtanya dengan cara-cara mengerikan yang tak terbayangkan.

Bahkan, ia juga berselisih dengan para pedagang Saxon di Transylvania yang berani mendukung musuh-musuhnya, termasuk saudara-saudara Vladislav II dan Vlad Calugarul, saudara tiri Vlad III. Vlad membalas dendam dengan menyerang desa-desa Saxon, menangkap penduduknya, dan menyula mereka dengan tiang kayu yang tajam. Teknik ini menjadi tanda khasnya dan membuat namanya ditakuti di seluruh wilayah. Setiap pengkhianat, kriminal, atau musuh lain yang menghalangi jalannya, tidak akan lolos dari hukuman sadis ini.

Karena caranya yang sadis dalam membunuh, ia diberi julukan "Vlad the Impaler" atau "Penusuk." Meski penuh kekejaman, sebagian orang Kristen Eropa tetap mendukungnya sebagai benteng melawan serangan Ottoman yang ingin menyebarkan pengaruhnya di tanah mereka. Di tengah kekejamannya, Vlad memang berhasil membawa stabilitas di wilayahnya yang rapuh, namun satu hal yang pasti: ia tampak menikmati kebrutalannya dengan penuh gairah. Disinilah Sang Naga mulai menampakkan taringnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun