Vlad Dracula, atau yang dikenal sebagai Vlad III, lahir antara tahun 1428Â , di tengah kekacauan politik di Wallachia. Ia adalah putra dari Vlad II Dracul, penguasa Wallachia, yang menjalin aliansi dengan Kesultanan Ottoman, kekuatan Muslim terkuat pada masa itu.Â
Nama "Dracul" berasal dari kata Latin "draco" yang berarti naga, dan "Dracula" dapat diterjemahkan sebagai "putra naga." Sebagai bagian dari kesetiaan ayahnya kepada Ottoman, Vlad Dracula dan adiknya dijadikan jaminan oleh Sultan Ottoman untuk memastikan Wallachia tetap setia.
Selama masa mudanya dalam penahanan Ottoman, Vlad menyaksikan strategi perang yang kejam dan diplomasi yang keras. Pengalaman ini membentuk pandangannya tentang kekuasaan dan peperangan, memberinya wawasan penting tentang kelemahan musuh-musuhnya.Â
Setelah bertahun-tahun ditahan, Vlad akhirnya dibebaskan dan kembali ke Wallachia dengan satu tujuan: merebut kembali tahta yang telah hilang akibat pengkhianatan dan intrik politik dalam kerajaannya.
Pada tahun 1447, ayahnya, Vlad II Dracul, digulingkan oleh panglima perang lokal, dan dibunuh di rawa-rawa. Kakak tertua Vlad disiksa dan dikubur hidup-hidup. Setelah kudeta ini, Vlad muda dibebaskan dan mulai bergerak untuk merebut kembali kekuasaan.Â
Dengan membawa nama "Vlad Dracula," yang berarti putra naga, ia kembali ke Wallachia dan berhasil naik tahta sebagai Vlad III, penguasa Wallachia.
Namun, kepulangannya bukanlah akhir dari kekerasan, melainkan awal dari sebuah era kepemimpinan yang penuh teror dan darah. Di sinilah sejarah "Pangeran Haus Darah" dimulai, di mana Vlad Dracula akan dikenal sebagai sosok yang kejam dan menakutkan, memperjuangkan kekuasaan dengan tangan besi dan taktik brutal
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H