Sewindu sudah dan terasa berarti
Jiwa ku tak sedikit pun merasa bosan
Rangkaian tubuh ini pun,
seluruh kendalinya terbius oleh kerinduan
Enam kurang seperempat,
selalu tepat menemani kesunyian
Secangkir seduhan kopi pahit tertuang,
membuka manisnya ingatan.
Kebohongan tak terelahkan
Kompromi kerinduan tak dapat terbantahkan
Di senja yang singkat ini,
ku kecup bibir cangkir itu
Seraya menanti kehadiranmu
Bersama kehangatan kenangan,
dan kesunyian sewindu terakhirku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!