Kita sering melihat sepakbola sebagai suatu ajang yang menampilkan kejayaan, euphoria, dan hal lain yang berhubungan dengan keceriaan.Â
Namun, disisi lain sepakbola terkadang juga menampilkan sisi lain. Gambaran sisi lain tersebut seperti kerusuhan, tawuran bahkan terkadang hingga pembunuhan.
Kejadian tersebut dapat terjadi akibat oleh oknum supporter yang terlalu fanatisme mendukung klub idolannya. Kejadian seperti ini juga yang mengubah stigma masyarakat terhadap sepakbola dimana sepakbola menjadi suatu ajang yang menyebabkan kericuhan.
Fanatisme berlebihan ini seringkali bermula di tribun supporter, dimana kedua belah supporter saling adu ejekan dan cemoohan. Adu ejekan dan cemoohan tersebut merupakan hal lumrah bagi kalangan supporter fanatik dan para pecinta bola karena kejadian seperti itu tak bisa dihindarkan apalagi dengan atmosfer pertandingan yang terkadang cukup panas.
Adu ejekan dan cemoohan itu juga sebagai pemanas suasana yang dilakukan para supporter sebagai pemain ke-12, bahkan dari ejekan dan cemoohan tersebut seringkali mengganggu jalannya pertandingan bahkan hingga menghentikan suatu pertandingan, jika urusan kedua supporter belum selesai seringkali mereka masih berlanjut baku hantam di luar stadion.
Pecinta bola pasti tidak asing dengan kata hooligan, hooligan sendiri merupakan bagian dari kata hooliganisme yang berarti supporter yang sering membuat kerusuhan yang berawal dari kekecewaan dengan merusak fasilitas atau tindakan anarkis di dalam dan luar stadion. Hooliganisme sendiri tak bisa jauh lepas dari supporter Inggris.
Lalu kenapa para supporter itu tega melakukan tindakan seperti itu ? jika kita penggemar salah satu klub bola dan klub tersebut mengalami penurunan prestasi dengan terus mengalami kekalahan, bisa juga dalam setiap pertandingan, pemain sering membuang peluang dan juga permainan terlihat sangat membosankan.
Kejadian seperti itu membangun emosi supporter  dan supporter itu juga banyak massannya lalu mereka meluapkan emosi dengan bertindak anarkis bahkan hingga mengganggu jalannya pertandingan.
Hooliganisme dapat terjadi karena latar belakang dari para supporter sepak bola yang mayoritas berasal dari kelas pekerja bukan dari kelas menengah ke atas, mereka memilih menyaksikan pertandingan sepakbola karena harga tiketnya lebih murah dibandingkan pertandingan lain.Â
Mereka menonton pertandingan juga sambil menikmati alkohol, maka tidak heran jika tindakan anarkisme tersebut terjadi dibawah pengaruh alkohol.