Aktiva dan pasiva dalam neraca selalu seimbang karena prinsip dasar akuntansi adalah persamaan dasar akuntansi yaitu:
Aktiva = Pasiva + Ekuitas
Artinya, sumber daya (aktiva) yang dimiliki oleh perusahaan selalu harus sama dengan sumber pendanaan yang digunakan untuk memperolehnya, baik dari kewajiban (utang/pasiva) maupun dari modal (ekuitas).
1. Aktiva
Aktiva mencerminkan semua sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan yang dapat memberikan manfaat ekonomi di masa depan. Ini termasuk kas, piutang, inventaris, properti, dan aset lainnya. Aktiva adalah apa yang dimiliki oleh perusahaan.
2. Pasiva
Pasiva mencakup semua kewajiban perusahaan kepada pihak eksternal, seperti utang kepada bank, hutang dagang, atau kewajiban lain yang harus dibayar di masa depan. Pasiva adalah sumber pembiayaan dari pihak ketiga.
3. Ekuitas
Ekuitas mencerminkan kepemilikan atau hak pemilik terhadap sisa aset perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Ekuitas berasal dari modal yang disetorkan oleh pemilik dan laba ditahan.
Karena setiap sumber daya (aktiva) yang dimiliki oleh perusahaan pasti dibiayai baik melalui utang (pasiva) atau modal (ekuitas),
jumlah aktiva selalu sama dengan jumlah pasiva ditambah ekuitas. Ini menciptakan keseimbangan dalam neraca, yang disebut juga dengan prinsip keseimbangan akuntansi.
Jika ada ketidakseimbangan, berarti ada kesalahan dalam pencatatan transaksi atau penyusunan laporan keuangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H