Mohon tunggu...
Raka Achmad Faiz
Raka Achmad Faiz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta

Mahasiswa Aktif Komunikasi dan Penyiaran Islam - FAI UMJ. Penerima Beasiswa Program 1000 Da'i BAMUIS BNI | Experience | Journey | Growned |

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menyusuri Nikmat Mendatangkan Rahmat

19 Mei 2024   21:19 Diperbarui: 19 Mei 2024   21:22 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mensyukuri nikmat merupakan ajaran yang telah diajarkan oleh berbagai agama dan filsafat, termasuk dalam Islam. Mensyukuri nikmat bukan hanya sekadar ucapan syukur secara verbal, tetapi juga sebuah sikap batin yang tercermin dalam perilaku sehari-hari. Dalam Islam, mensyukuri nikmat tidak hanya menjadi kewajiban, tetapi juga mendatangkan rahmat dari Allah SWT. Dalam pembahasan ini, kita akan menjelajahi mengapa mensyukuri nikmat mendatangkan rahmat dan bagaimana sikap syukur dapat memperkaya kehidupan kita.

Mensyukuri Nikmat sebagai Pengakuan Kebesaran Allah

Mensyukuri nikmat adalah bentuk pengakuan atas kebaikan dan kebesaran Allah SWT. Setiap nikmat yang kita terima dalam kehidupan ini merupakan anugerah dari-Nya. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman, "Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?" (QS. Ar-Rahman: 13). Ayat ini menegaskan pentingnya mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan kepada kita.

Dengan mensyukuri nikmat, kita memahami bahwa segala sesuatu yang kita miliki berasal dari Allah SWT. Hal ini membantu kita untuk tetap rendah hati dan mengakui bahwa kita sebagai hamba hanya dapat berbuat sedikit dalam memperoleh nikmat tersebut. Sikap rendah hati ini akan membuka pintu rahmat Allah yang lebih luas lagi.

Mensyukuri Nikmat sebagai Bentuk Penghargaan

Mensyukuri nikmat juga merupakan bentuk penghargaan atas apa yang telah kita terima. Ketika kita mensyukuri nikmat, kita tidak hanya mengakui kebaikan Allah, tetapi juga menunjukkan rasa terima kasih dan penghargaan kita. Dalam Islam, rasa syukur yang tulus merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan. Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang tidak mensyukuri nikmat kecil, maka ia tidak akan mampu mensyukuri nikmat yang besar" (HR. At-Tirmidzi).

Penghargaan atas nikmat yang kita terima juga membantu kita untuk menjaga hubungan yang baik dengan Allah SWT. Dengan mensyukuri nikmat-Nya, kita memperkuat ikatan spiritual kita dengan-Nya, sehingga kita lebih dekat dengan rahmat-Nya.

Mensyukuri Nikmat sebagai Kunci untuk Mendatangkan Rahmat

Salah satu aspek yang paling menarik dari mensyukuri nikmat adalah hubungannya dengan datangnya rahmat. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman, "Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih" (QS. Ibrahim: 7).

Ayat ini menjelaskan bahwa mensyukuri nikmat adalah kunci untuk mendatangkan lebih banyak rahmat dari Allah SWT. Ketika kita bersyukur atas apa yang telah diberikan kepada kita, Allah akan memberikan lebih banyak nikmat lagi. Ini bukan berarti bahwa kita bersyukur hanya untuk mendapatkan lebih banyak nikmat, tetapi sebagai bentuk kepatuhan dan penghormatan kepada-Nya.

Rahmat Allah tidak hanya terbatas pada nikmat materi, tetapi juga nikmat spiritual. Dengan mensyukuri nikmat, kita akan merasakan kedamaian, kebahagiaan, dan kepuasan batin yang tidak dapat diberikan oleh harta atau kekayaan materi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun