Mohon tunggu...
Raka abimanyu Saputra
Raka abimanyu Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa universitas negeri medan

Saya seorang mahasiswa universitas negeri medan fakultas ekonomi prodi kewirausahaan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penumpukan Sampah di Pinggiran Jalan Jembatan Meteorologi Laut Dendang Membuat Pemandangan Menjadi Kumuh dan Mengganggu Pengendara yang Melintas

11 Juni 2024   22:47 Diperbarui: 11 Juni 2024   23:16 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah sejak lama masalah sampah yang dibuang tidak pada tempatnya ini menjadi masalah bagi warga medan, kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan bisa dibilang masih minim.

Penumpukan sampah di medan ini tepatnya di jembatan meteorologi laut dendang Jl. Meteorologi raya medan membuat para pengendara yang melintas merasa terganggu dengan pemandangan dan bau tidak enak yang ditimbulkan akibat sampah yang sudah menumpuk banyak sejak lama.

Pemkot medan sudah melakukan berbagai upaya dalam mengurangi masalah sampah ini namun tetap saja masih banyak yang membuang sampah sembarangan. Terhitung sejak tanggal 1 januari 2024, pemkot medan sudah memberlakukan larangan dan sanksi denda jika ada yang membuang sampah sembarangan, terutama di sungai. Larangan tersebut tertera pada perda nomor 6 tahun 2015 tentang pengelolaan sampah dan pada pasal 57 ayat 1 juga disebutkan mengenai larangan buang sampah di sungai. Meskipun pasal tersebut lebih mengarah ke larangan pembuangan sampah di sungai, namun hal itu juga menjadi teguran dan  peringatan bagi setiap orang yang ingin membuang sampah sembarangan.

Riandi (21), salah satu pengendara yang sering melintasi jalan tersebut, mengatakan bahwa ia merasa terganggu setiap melewati jalan tersebut, sampah yang menumpuk itu membuat pemandangan menjadi kumuh dan menimbulkan bau tak sedap. 

"Sampah-sampah tersebut lumayan mengganggu saya ketika lewat disitu, baunya tak sedap dan merusak pemandangan," kata Riandi.

Riandi juga menuturkan bahwa kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan menjadi faktor utama dalam penumpukan sampah tersebut.

Masalah tentang sampah ini sepertinya sudah menjadi kebiasaan bagi warga medan karena bukan hanya satu lokasi saja yang menjadi titik penumpukan sampah sembarangan, melainkan sudah ada banyak di beberapa titik di medan ini. Maka dari itu pemerintah dan masyarakat perlu melakukan pendekatan lebih dalam mengenai edukasi sampah ini dan memberikan sanksi yang berat kepada para pelanggarnya sehingga menimbulkan efek jera kepada para pelaku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun