Mohon tunggu...
Raka Pratama
Raka Pratama Mohon Tunggu... -

nickname : Raka-\r\n"i'm nursing student"\r\nAKPER PEMDA Kab.Serang

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Transfusi Darah

26 Oktober 2014   05:31 Diperbarui: 4 April 2017   16:16 12933
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14142510022125569310

[caption id="attachment_369236" align="aligncenter" width="150" caption="tubagus_raka_pratama"][/caption]

Definisi :

Transfusi darah merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien yang membutuhkan darah dengan cara memasukan darah melalui vena dengan menggunakan set transfusi. Pemberian transfusi darah digunakan untuk memenuhi volume sirkulasi darah, memperbaiki kadar hemoglobin dan protein serum. Banyak komplikasi dapat ditimbulkan oleh terapi komponen darah, contohnya reaksi hemolitik akut yang kemungkinan mematikan, penularan penyakit infeksi dan reaksi demam. Kebanyakan reaksi tranfusi yang mengancam hidup diakibatkan oleh identifikasi pasien yang tidak benar atau pembuatan label darah atau komponen darah yang tidak akurat, menyebabkan pemberian darah yang inkompatibel.

Perawat harus memastikan bahwa kateter yang dipakai klien menggunakan kateter ukuran besar (18-19). Komponen darah harus diberikan oleh personel yang kompeten, berpengalaman dan sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Tujuan :

1. Meningkatkan volume sirkulasi darah setelah pembedahan, trauma atau perdarahan

2. Meningkatkan jumlah sel darah merah dan untuk mempertahankan kadar hemoglobin pada klien yang mengalami anemia berat.

3. Memberikan komponen seluler yang terpilih sebagai terapi pengganti (misal : faktor pembekuan plasma untuk membantu mengontrol perdarahan pada klien yang menderita hemofilia)

Indikasi :

1. Pasien dengan kehilangan darah dalam jumlah besar (operasi besar, perdarahan postpartum, kecelakaan, luka bakar hebat, penyakit kekurangan kadar Hb atau penyakit kelainan darah).

2. Pasien dengan syok hemoragi.

Kontraindikasi :

1. Hb dan jumlah eritrosit dan leukosit pasien yang tidak normal.

2. Pasien yang memiliki tekanan darah rendah

3. Transfusi dengan golongan darah yang berbeda.

4. Transfusi dengan darah yang mengandung penyakit, seperti HIV/AIDS, Hepatitis B.

Hal-hal yang perlu diperhatikan :

1. Kondisi pasien sebelum ditranfusi

2. Kecocokan darah yang akan dimasukkan

3. Label darah yang akan dimasukkan

4. Golongan darah klien

5. Periksa warna darah (terjadi gumpalan atau tidak)

6. Homogenitas (darah bercampur semua atau tidak).

Persiapan Pasien :

1. Jelaskan prosedur dan tujuan tranfusi darah yang akan dilakukan

2. Jelaskan kemungkinan reaksi tranfusi darah yang kemungkinan terjadi dan pentingnya melaporkan reaksi dengan cepat kepada perawat atau dokter

3. Jelaskan kemungkinan reaksi lambat yang mungkin terjadi, anjurkan untuk segera melapor apabila reaksi terjadi

4. Apabila klien sudah dipasang infus, cek apakah set infusnya bisa digunakan untuk pemberian transfusi

5. Apabila klien belum dipasang infus, lakukan pemasangan

6. Pastikan golongan darah pasien sudah teridentifikasi

Persiapan Alat :

1.Standar infusi

2.Set transfusi

3.Botol berisi NaCl 0,9%

4.Produk darah yang benar sesuai program medis

5.Pengalas

6.Torniket

7.Kapas alcohol

8. Plester

9. Gunting

10. Kasa steril

11. Betadin

12. Sarung tangan

Prosedur kerja :

1. jelaskan prosedur kepada klien

2. Pastikan bahwa klien telah menandatangani persetujuan (informed consent)

3. Identifikasi kebenaran produk darah dan klien

4. Cuci tangan

5. Gantungkan larutan NaCl 0,9%

6. Gunakan selang infus yang mempunyai filter (selang Y atau Tunggal)

7. Pakai sarung tangan

8. Lakukan pemasangan infus NaCl 0,9% terlebih dahulu sebelum pemberian transfusi darah

9. Lakukan lebih dahulu transfusi darah dengan memeriksa identifikasi kebenaran produk darah : periksa komtabilitas dalam kantong darah, periksa kesesuaian dengan identifikasi pasien, periksa kadaluwarsa, dan periksa adanya bekuan

10. Buka set pemberian darah

· Untuk selang Y, atur ketiga klem

· Untuk selang Tunggal, klem pengatur pada posisi off

11. Transfusi darah dengan selang Y

· Tusuk kantong NaCl 0,9%

· Isi selang dengan NaCl 0,9%

· Buka klem pengatur pada selang Y dan hubungkan ke kantong NaCl 0,9%

· Tutup/klem pada selang yang tidak digunakan

· Tekan sisi balik dengan ibu jari dan jari telunjuk (biarkan ruan filter terisi sebagian)

· Buka klem pengatur bagian bawah dan biarkan selang terisi NaCl 0,9%

· Kantong darah perlahan dibalik-balik 1-2 kali agar sel-selnya tercampur. kemudian tusuk kantong darah dan buka klem pada selang dan filter terisi darah

12. Transfusi darah dengan selang Tunggal

· Tusuk kantong darah

· Tekan sisi balik dengan ibu jari dan jari telunjuk (biarkan ruan filter terisi sebagian)

· Buka klem pengatur biarkan selang infuse terisi darah

13. Hubungkan selang transfusi ke kateter IV dengan membuka klem pengatur bawah

14. Setelah darah masuk, pantau tanda vital tiap 5 menit selama 15 menit pertama , dan  tiap 15 menit selama 1 jam berikutnya

15. Setelah darah diinfuskan, bersihkan selang dengan NaCl 0,9%

16. Catat tipe, jumlah, dan komponen darah yang diberikan

17. Tahap terminasi

· Mengevaluasi hasil tindakan

· Berpamitan dengan pasien

· Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula

· Mencuci tangan

· Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Sumber :

www.egcmedbooks.com (Kathleen Hoerth Belland & Marry Ann Wells, 1986)

http://perawatsamarinda.blogspot.com/2013/03/prosedur-tranfusi-darah.html

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun