[caption id="attachment_369236" align="aligncenter" width="150" caption="tubagus_raka_pratama"][/caption]
Definisi :
Transfusi darah merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien yang membutuhkan darah dengan cara memasukan darah melalui vena dengan menggunakan set transfusi. Pemberian transfusi darah digunakan untuk memenuhi volume sirkulasi darah, memperbaiki kadar hemoglobin dan protein serum. Banyak komplikasi dapat ditimbulkan oleh terapi komponen darah, contohnya reaksi hemolitik akut yang kemungkinan mematikan, penularan penyakit infeksi dan reaksi demam. Kebanyakan reaksi tranfusi yang mengancam hidup diakibatkan oleh identifikasi pasien yang tidak benar atau pembuatan label darah atau komponen darah yang tidak akurat, menyebabkan pemberian darah yang inkompatibel.
Perawat harus memastikan bahwa kateter yang dipakai klien menggunakan kateter ukuran besar (18-19). Komponen darah harus diberikan oleh personel yang kompeten, berpengalaman dan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Tujuan :
1. Meningkatkan volume sirkulasi darah setelah pembedahan, trauma atau perdarahan
2. Meningkatkan jumlah sel darah merah dan untuk mempertahankan kadar hemoglobin pada klien yang mengalami anemia berat.
3. Memberikan komponen seluler yang terpilih sebagai terapi pengganti (misal : faktor pembekuan plasma untuk membantu mengontrol perdarahan pada klien yang menderita hemofilia)
Indikasi :
1. Pasien dengan kehilangan darah dalam jumlah besar (operasi besar, perdarahan postpartum, kecelakaan, luka bakar hebat, penyakit kekurangan kadar Hb atau penyakit kelainan darah).
2. Pasien dengan syok hemoragi.
Kontraindikasi :
1. Hb dan jumlah eritrosit dan leukosit pasien yang tidak normal.
2. Pasien yang memiliki tekanan darah rendah
3. Transfusi dengan golongan darah yang berbeda.
4. Transfusi dengan darah yang mengandung penyakit, seperti HIV/AIDS, Hepatitis B.
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1. Kondisi pasien sebelum ditranfusi
2. Kecocokan darah yang akan dimasukkan
3. Label darah yang akan dimasukkan
4. Golongan darah klien
5. Periksa warna darah (terjadi gumpalan atau tidak)
6. Homogenitas (darah bercampur semua atau tidak).
Persiapan Pasien :
1. Jelaskan prosedur dan tujuan tranfusi darah yang akan dilakukan
2. Jelaskan kemungkinan reaksi tranfusi darah yang kemungkinan terjadi dan pentingnya melaporkan reaksi dengan cepat kepada perawat atau dokter
3. Jelaskan kemungkinan reaksi lambat yang mungkin terjadi, anjurkan untuk segera melapor apabila reaksi terjadi
4. Apabila klien sudah dipasang infus, cek apakah set infusnya bisa digunakan untuk pemberian transfusi
5. Apabila klien belum dipasang infus, lakukan pemasangan
6. Pastikan golongan darah pasien sudah teridentifikasi
Persiapan Alat :
1.Standar infusi
2.Set transfusi
3.Botol berisi NaCl 0,9%
4.Produk darah yang benar sesuai program medis
5.Pengalas
6.Torniket
7.Kapas alcohol
8. Plester
9. Gunting
10. Kasa steril
11. Betadin
12. Sarung tangan
Prosedur kerja :
1. jelaskan prosedur kepada klien
2. Pastikan bahwa klien telah menandatangani persetujuan (informed consent)
3. Identifikasi kebenaran produk darah dan klien
4. Cuci tangan
5. Gantungkan larutan NaCl 0,9%
6. Gunakan selang infus yang mempunyai filter (selang Y atau Tunggal)
7. Pakai sarung tangan
8. Lakukan pemasangan infus NaCl 0,9% terlebih dahulu sebelum pemberian transfusi darah
9. Lakukan lebih dahulu transfusi darah dengan memeriksa identifikasi kebenaran produk darah : periksa komtabilitas dalam kantong darah, periksa kesesuaian dengan identifikasi pasien, periksa kadaluwarsa, dan periksa adanya bekuan
10. Buka set pemberian darah
· Untuk selang Y, atur ketiga klem
· Untuk selang Tunggal, klem pengatur pada posisi off
11. Transfusi darah dengan selang Y
· Tusuk kantong NaCl 0,9%
· Isi selang dengan NaCl 0,9%
· Buka klem pengatur pada selang Y dan hubungkan ke kantong NaCl 0,9%
· Tutup/klem pada selang yang tidak digunakan
· Tekan sisi balik dengan ibu jari dan jari telunjuk (biarkan ruan filter terisi sebagian)
· Buka klem pengatur bagian bawah dan biarkan selang terisi NaCl 0,9%
· Kantong darah perlahan dibalik-balik 1-2 kali agar sel-selnya tercampur. kemudian tusuk kantong darah dan buka klem pada selang dan filter terisi darah
12. Transfusi darah dengan selang Tunggal
· Tusuk kantong darah
· Tekan sisi balik dengan ibu jari dan jari telunjuk (biarkan ruan filter terisi sebagian)
· Buka klem pengatur biarkan selang infuse terisi darah
13. Hubungkan selang transfusi ke kateter IV dengan membuka klem pengatur bawah
14. Setelah darah masuk, pantau tanda vital tiap 5 menit selama 15 menit pertama , dan tiap 15 menit selama 1 jam berikutnya
15. Setelah darah diinfuskan, bersihkan selang dengan NaCl 0,9%
16. Catat tipe, jumlah, dan komponen darah yang diberikan
17. Tahap terminasi
· Mengevaluasi hasil tindakan
· Berpamitan dengan pasien
· Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
· Mencuci tangan
· Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
Sumber :
www.egcmedbooks.com (Kathleen Hoerth Belland & Marry Ann Wells, 1986)
http://perawatsamarinda.blogspot.com/2013/03/prosedur-tranfusi-darah.html
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI