Dharma. Ketika serangan Buddha, yang meninggalkan Veda, meniadakan ritual bahkan menafikan konsep Tuhan, ri Sankara bangkit dengan konsep ketuhanan Advaita-nya, melawan doktrin Budha dan mengembalikan orang-orang ke pangkuan Sanatana Dharma. Iman dalam Hindu tidak mematikan nalar atas dasar kebenaran yang datang dari otoritas keilahian (Surpi A, 2019).
Rmnuja yang membangun konsep filsafat Viistdvaita atau monisme yang memiliki sifat-sifat berupaya mendamaikan dan melakukan rekonsiliasi dua konsep besar dalam Vedanta yang terkait dengan konsep Brahman yakni Saguna dan Nirguna. Konsep ini secara jelas terdapat dalam dua karyanya yakni Vedrtha-Sagraha dan r-Bhya yang membangun konsep ri Vaisnava.transpersonal yang dikaitkan dengan bentuk yang tepat (svarupa) Brahman dan atribut pribadi yang terkait dengan bentuk ilahi (divya rupa) Brahman Rmnuja mempertegas doktrin mahvkya Tat tvam asi, Thou art that, merujuk pada ketunggalan vara."Tat Tvam Asi" merujuk pada ketunggalan vara.
Objek Formal : Ilmu filsafat dan ketuhanan
Objek Material : Pandangan acharya ramanuja terhadap filsafat ketuhanan
Pandangan Pendidikan : Melalui artikel ini dapat dipelajari bahwa pemahanan konsep Tuhan dengan penalaran sangat membantu untuk jaman ini dibandingkan menggunakan dogma dan apologi. Sehingga, filsafat ketuhanan sesungguhnya dapat menjadi kekuatan dari Sanatana Dharma, mengajarkan kita untuk beriman itu tidak ngawur, tidak membabi buta. Bahwa beriman kepada Tuhan berarti terus mencari pengertian tentang Tuhannya.
Kelebihan :Â
Artikel ini membahas secara meluas dan mendalam mengenai pemikiran Acarya Ramanuja terhadap filsafat ketuhanan dalam Teks Vedrtha-Sagraha dan r-Bhya.
Kekurangan : Ada beberapa kata atau kalimat yang memang kurang saya pahami karena memang dalam Pustaka agama pun sebuah kalimat  dapat bermakna ganda atau lebih,