senyum gersang tetap menawan
kota masih jadi panorama angan
langgar kian hilang dari cerita
aku pun tak pernah meminta sebagai ada
engkau bentuk demikian cantik
bebukitan, timbunan hijau sungguh elok
senimu agung kupandang sesaat
dunia bertanya sangkan paraning dumadi
biku mencatat damma sejati budha
ruhi kembarakan tubuh atman
jiwa sajakkan jejak buddaya
tanpa cipta pun kau ada
padi mengintip secelah bigu
bulirku penuh isimu dewi sri
siapa yang mendatangkan rahsa
hingga tubuhmu dibiarkan melara
mata kubiarkan berlarian hampa
ringas liar sosok para minda
juluri unggun membakar digma
kematian bukan soal prasangka
o, tuan di ujung lidah!
17-Mei-2024
Sumpiuh
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!