Mohon tunggu...
Raka Alverianto
Raka Alverianto Mohon Tunggu... -

hard, smart and sincere work

Selanjutnya

Tutup

Politik

Drama Politik Indonesia ala Sengkuni

5 Agustus 2014   02:31 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:24 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(sumber foto : news.liputan6.com)

Kata buku dan ahli, politik itu aksi

Aksi baik untuk mengubah nasib negeri

Tapi apakah politik harus menipu sana-sini?

Demi kuasa, kepentingan dan ambisi

Dimana politik jujur dan tepati janji?

***

Lima tahun silam kisah ini dimulai

Saat Prabowo jadi cawapres Megawati

Perjanjian Batu Tulis jelas berisi

Megawati dukung Prabowo capres lima tahun nanti

Tapi mengapa diingkari?

***

Pemilihan Gubernur Jakarta jadi saksi

Prabowo selalu hormat pada Megawati

PDIP dan Gerindra sepakat berkoalisi

Jokowi dipromosikan dari Solo ke DKI

Prabowo turun berkampanye, beriklan hingga mendanai

Waktu mendaftar di KPUD, Prabowo rela mendampingi

Tidak ada Megawati, Taufik Kemas, apalagi Puan Maharani

***

Prabowo tidak anggap Jokowi sebagai ancaman diri

Tapi mendukung kaum muda berprestasi

Bukan hanya Jokowi, juga Teten Masduki, Dede Yusuf, Ridwal Kamil dan banyak lagi

Untuk beri kesempatan memimpin, mengubah dan jadi sumber inspirasi

Prabowo percaya tidak bisa berjuang sendiri

Butuh putra-putri bangsa terbaik sebagai kawan sejati

Tapi mengapa dikhianati?

***

Kepada Prabowo dan warga Jakarta dia ingkar janji

Jokowi sudah kehilangan hati nurani

Adat Jawa dimana senior yang sudah bantu harus dihargai

Sebagai Gubernur tidak menuntaskan masa bhakti

Berdalih petugas yang harus tunduk pada keputusan partai

Mungkin ini siasat sejak dini

Akal-akalan untuk menguasai

Dibalik kemasan pencitraan diri

Didorong ambisi partai tidak beroposisi

Apakah model kepemimpinan dan politik seperti ini akan diberkahi?

***

Padahal Jakarta masih banyak masalah 1,5 tahun ini

Macet dan banjir gambaran sehari-hari

Busway belum memadai, berkarat dan dikorupsi

Kartu Jakarta Sehat dan Kartu Jakarta Pintar banyak tidak tepat sasaran diberi

Apalagi masalah sampah, drainase dan pengerukan sungai

Play group JIS dan Santa Monica bahkan menjadi korban sodomi

Kemajuan yang ada hanya spot-spot mini

Dampak besar belum banyak terjadi

Hanya karena blusukan dan gaya santun, masyarakat terbuai

Pengen bukti...silahkan datang ke Betawi

***

Rakyat pun terkesima saat pencapresan Jokowi

Partai pemenang pemilu ternyata paling korupsi

Ini data ICW dan KPK, bukan ilusi

Jokowi seperti mesin cuci

Agar wajah partai terlihat bersih dan berseri

Sungguh ironis bangsa ini

***

Prabowo tetap menunjukan kebesaran hati

Tegar difitnah dan dikhianati

Menghadapi Pilpres dengan berani

Walau media banyak mem-bully

Hanya cita-cita mulia untuk memajukan ibu pertiwi

Jadi bangsa yang adil, berdaulat, bersatu dan mandiri

Atas dukungan sebagian besar rakyat yang mengikuti

***

Hasil pilpres versi KPU bukan harga mati

Faktanya banyak kecurangan terjadi

Ketidaknetralan KPU hingga intervensi luar negeri

Manipulasi suara hingga pemilih fiktif yang dimobilisasi

Perjuangan menegakkan demokrasi berlanjut di Mahkamah Konstitusi

Prabowo pun siap menang dan kalah, tapi

Harus secara adil, terhormat dan terbukti

***

Cerita ini ibarat kisah Mahabharata tentang politik Sengkuni

Ketika Pandawa harus terusir dari tahta dinasti

Gara-gara pengkhianatan dan aksi tipu berkedok kebenaran hakiki

Namun akhirnya Pandawa mendapatkannya kembali

Apakah benar-benar akan terjadi?

Entah dengan jalan seperti apa nanti

Kekuatan Tuhan akan membuktikan diri.

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun