(sumber foto : news.liputan6.com)
Kata buku dan ahli, politik itu aksi
Aksi baik untuk mengubah nasib negeri
Tapi apakah politik harus menipu sana-sini?
Demi kuasa, kepentingan dan ambisi
Dimana politik jujur dan tepati janji?
***
Lima tahun silam kisah ini dimulai
Saat Prabowo jadi cawapres Megawati
Perjanjian Batu Tulis jelas berisi
Megawati dukung Prabowo capres lima tahun nanti
Tapi mengapa diingkari?
***
Pemilihan Gubernur Jakarta jadi saksi
Prabowo selalu hormat pada Megawati
PDIP dan Gerindra sepakat berkoalisi
Jokowi dipromosikan dari Solo ke DKI
Prabowo turun berkampanye, beriklan hingga mendanai
Waktu mendaftar di KPUD, Prabowo rela mendampingi
Tidak ada Megawati, Taufik Kemas, apalagi Puan Maharani
***
Prabowo tidak anggap Jokowi sebagai ancaman diri
Tapi mendukung kaum muda berprestasi
Bukan hanya Jokowi, juga Teten Masduki, Dede Yusuf, Ridwal Kamil dan banyak lagi
Untuk beri kesempatan memimpin, mengubah dan jadi sumber inspirasi
Prabowo percaya tidak bisa berjuang sendiri
Butuh putra-putri bangsa terbaik sebagai kawan sejati
Tapi mengapa dikhianati?
***
Kepada Prabowo dan warga Jakarta dia ingkar janji
Jokowi sudah kehilangan hati nurani
Adat Jawa dimana senior yang sudah bantu harus dihargai
Sebagai Gubernur tidak menuntaskan masa bhakti
Berdalih petugas yang harus tunduk pada keputusan partai
Mungkin ini siasat sejak dini
Akal-akalan untuk menguasai
Dibalik kemasan pencitraan diri
Didorong ambisi partai tidak beroposisi
Apakah model kepemimpinan dan politik seperti ini akan diberkahi?
***
Padahal Jakarta masih banyak masalah 1,5 tahun ini
Macet dan banjir gambaran sehari-hari
Busway belum memadai, berkarat dan dikorupsi
Kartu Jakarta Sehat dan Kartu Jakarta Pintar banyak tidak tepat sasaran diberi
Apalagi masalah sampah, drainase dan pengerukan sungai
Play group JIS dan Santa Monica bahkan menjadi korban sodomi
Kemajuan yang ada hanya spot-spot mini
Dampak besar belum banyak terjadi
Hanya karena blusukan dan gaya santun, masyarakat terbuai
Pengen bukti...silahkan datang ke Betawi
***
Rakyat pun terkesima saat pencapresan Jokowi
Partai pemenang pemilu ternyata paling korupsi
Ini data ICW dan KPK, bukan ilusi
Jokowi seperti mesin cuci
Agar wajah partai terlihat bersih dan berseri
Sungguh ironis bangsa ini
***
Prabowo tetap menunjukan kebesaran hati
Tegar difitnah dan dikhianati
Menghadapi Pilpres dengan berani
Walau media banyak mem-bully
Hanya cita-cita mulia untuk memajukan ibu pertiwi
Jadi bangsa yang adil, berdaulat, bersatu dan mandiri
Atas dukungan sebagian besar rakyat yang mengikuti
***
Hasil pilpres versi KPU bukan harga mati
Faktanya banyak kecurangan terjadi
Ketidaknetralan KPU hingga intervensi luar negeri
Manipulasi suara hingga pemilih fiktif yang dimobilisasi
Perjuangan menegakkan demokrasi berlanjut di Mahkamah Konstitusi
Prabowo pun siap menang dan kalah, tapi
Harus secara adil, terhormat dan terbukti
***
Cerita ini ibarat kisah Mahabharata tentang politik Sengkuni
Ketika Pandawa harus terusir dari tahta dinasti
Gara-gara pengkhianatan dan aksi tipu berkedok kebenaran hakiki
Namun akhirnya Pandawa mendapatkannya kembali
Apakah benar-benar akan terjadi?
Entah dengan jalan seperti apa nanti
Kekuatan Tuhan akan membuktikan diri.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H