Generasi muda masa kini hidup di tengah dunia yang penuh dinamika. Kehidupan mereka sering kali diwarnai oleh kegelisahan yang muncul dari berbagai tekanan: ekspektasi masyarakat, ketidakpastian masa depan, persaingan yang ketat, hingga tantangan dalam mempertahankan identitas diri di era digital. Media sosial, meskipun menjadi alat yang mendekatkan, juga menghadirkan tekanan untuk tampil sempurna, sering kali memicu perasaan tidak cukup baik atau kecemasan yang mendalam.
Selain itu, tantangan moral dan spiritual semakin nyata. Dalam dunia yang serba instan dan materialistis, nilai-nilai rohani kerap terpinggirkan. Anak muda menghadapi dilema: bagaimana tetap setia pada iman mereka sambil tetap relevan di masyarakat yang terus berubah? Ditambah lagi, banyak yang merasa kehilangan arah atau bahkan kelelahan secara emosional dan spiritual, sehingga terjebak dalam rutinitas tanpa tujuan yang jelas.
Namun, di tengah semua ini, ada satu kebenaran yang tidak pernah berubah: Tuhan tetap memanggil setiap generasi, termasuk anak muda, untuk hidup dengan ketangguhan dan semangat yang total dalam melayani-Nya.
Tangguh di Tengah Guncangan
Ketangguhan bukan berarti tidak pernah merasa lelah atau tidak pernah mengalami kegagalan. Sebaliknya, ketangguhan adalah tentang bagaimana kita bangkit dari keterpurukan, tetap berdiri di atas dasar iman yang kokoh, dan percaya bahwa di balik setiap tantangan, ada rencana Tuhan yang indah. Seperti yang tertulis dalam Yakobus 1:2-4, "Anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu bahwa ujian terhadap imanmu menghasilkan ketekunan."
Ketangguhan lahir dari pengenalan yang mendalam akan Tuhan. Ketika hati kita dipenuhi oleh firman-Nya, kita memiliki kekuatan untuk berdiri di tengah badai kehidupan. Firman Tuhan menjadi pelita bagi langkah kita (Mazmur 119:105), memberi arah dan keyakinan bahwa apa pun yang kita hadapi, kita tidak pernah berjalan sendiri.
All Out dalam Pelayanan
Melayani Tuhan dengan sepenuh hati berarti memberikan yang terbaik---waktu, talenta, dan sumber daya kita---untuk pekerjaan-Nya. Rasul Paulus menegaskan dalam Kolose 3:23-24, "Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia."
Namun, melayani Tuhan bukan tanpa tantangan. Ada kalanya kita merasa lelah, kurang dihargai, atau bahkan merasa bahwa pelayanan kita tidak membuahkan hasil. Tetapi ingatlah, pelayanan bukan tentang hasil instan, melainkan tentang ketaatan. Tuhan memanggil kita untuk setia, bukan untuk sukses menurut ukuran dunia.
Berjalan Bersama dalam Komunitas
Ketangguhan dan semangat pelayanan sering kali diperkuat melalui komunitas. Kita diciptakan untuk hidup bersama, saling menopang, dan mendoakan. Ketika kita bersama-sama dengan orang percaya lainnya, kita menemukan kekuatan untuk terus maju, bahkan di saat-saat tersulit. Ibrani 10:24-25 mengingatkan kita untuk saling mendorong dalam kasih dan perbuatan baik, serta tidak menjauhkan diri dari persekutuan.
Tangguh menghadapi tantangan dan all out melayani Tuhan adalah panggilan untuk setiap generasi. Ini adalah panggilan untuk hidup yang berakar dalam firman Tuhan, melayani dengan sepenuh hati, dan berjalan bersama dalam komunitas yang saling menguatkan. Dunia membutuhkan orang-orang yang berani berdiri teguh dalam iman dan memberikan yang terbaik bagi Kristus.
Mari kita menjadi generasi yang tangguh dan total melayani Tuhan, sehingga hidup kita memancarkan terang-Nya di tengah dunia yang gelap.- RAS