Pada akhirnya, kurikulum yang baik adalah kurikulum yang mengandung substansi iman, yang tidak hanya membangun kecerdasan, tetapi juga mengarahkan kepada kebijaksanaan. Kurikulum yang sejati adalah kurikulum yang mampu membentuk manusia seutuhnya, bukan hanya mengasah pikiran, tetapi juga membentuk hati. Pendidikan tidak hanya berbicara tentang "apa yang kita ketahui" tetapi juga tentang "siapa yang kita pilih untuk menjadi."
Kurikulum yang hanya dibuat dengan logika mungkin mencetak manusia-manusia pintar, tetapi kurikulum yang dibentuk dengan iman mencetak manusia-manusia bijak---dan bijaksana adalah hal yang lebih dari sekadar pintar. (RAS)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H