Mohon tunggu...
Rajif Amar Kahfi
Rajif Amar Kahfi Mohon Tunggu... -

Universal Person

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sindrom Pengguna BlackBerry di Indonesia

13 Juli 2011   11:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:42 1098
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BlackBerry (BB) bagaikan virus bagi masyarakat Indonesia! Sejak pertama kali diluncurkan di Indonesia pada 2004, BB dari tahun ke tahun mengalami peningkatan pengguna yang sangat signifikan. Pada 2007, pengguna BB tercatat mencapai 400.000 orang dan hingga akhir 2010 pengguna BB mengalami peningkatan yang drastis dengan mencapai lebih dari 2 juta orang. Dibandingkan dengan negara lain, Indonesia menjadi negara terbesar yang terjangkit virus BB.

Dengan demikian tidak heran bagi RIM (Research In Motion) yang selalu menganggap bahwa pasar BB di Indonesia sangat strategis dan unik. Coba kita lihat ketika Menteri Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Tifatul Sembiring beberapa bulan yang lalu mengancam akan memblokir BB apabila RIM tidak menyaring segala konten pornografi. Hal itu segera ditanggapi oleh RIM dengan menggalakkan program penyaringan situs-situs porno. RIM bersedia mengatur dan menyesuaikan program dan fitur di BB dengan aturan-aturan main pemerintah demi menjaga pasar terbesarnya. Kehilangan jumlah pengguna di Indonesia merupakan kerugian yang signifikan bagi RIM.

Lalu apa yang menyebabkan BB begitu laris di Indonesia? Begitu besarkah daya tarik BB itu sendiri bagi orang-orang Indonesia, atau memang persepsi orang Indonesia sendiri terhadap BB yang berbeda? Berikut ada dua alasannya.

·Kemudahan aktifitas jejaring sosial

Ayo kita tengok di Facebook dan Twitter, pengguna Facebook (FB) dan Twitter Indonesia merupakan yang terbesar di dunia. Begitu fanatiknya orang Indonesia pada media sosial ini sehingga media ini menjadi pilihan utama menyalurkan segala aktifitasnya sehari-hari. BB memberikan kemudahan bagi penggunanya untuk beronline ria di FB dan Twitter sepanjang hari.

Selain itu, keistimewaan dan fitur utama yang dimiliki BB di jejaring sosial adalah BlackBerry Messenger atau yang sering disebut para remaja dengan BBM. Ini merupakan alat messaging andalan BB sebagai pengganti pesan sms konvensional, seperti halnya Yahoo Messenger. Di BBM, para pengguna dapat saling bertukar PIN untuk chatting. Di Indonesia, PIN bukanlah sesuatu yang sifatnya sangat pribadi, bahkan seringkali nomor PIN dipublikasikan di FB dan Twitter. Pengguna BB di Indonesia terkenal ‘ramah’ dalam urusan pertemanan di dunia maya.

Oleh karena itu, BB dianggap memiliki segala kemudahan untuk ‘eksis’ di dunia maya. Bagi pebisnis, mungkin fitur BB seperti browsing internet sangat berguna demi kelancaran bisnisnya. Tetapi bagi para remaja, fitur BB lebih ditujukan untuk aktifitasnya di jejaring sosial.

·Kesan ‘mewah’ dan ‘gaul’ bagi para pemakai

BBM memberikan komunitas tersendiri di kalangan remaja. Ketika seseorang berkenalan dengan orang lain, dengan bertanya apakah ia punya PIN BBM menandakan orang tersebut ingin mengikatkan lebih dekat. Cara instan di BBM lebih disukai oleh remaja dan kata ‘gaul’ merupakan sesuatu yang sedang populer saat ini. BBM menjadi populer dan memiliki BB bagi sebagian remaja dapat meningkatkan kepercayaan dirinya.

13105582351574229853
13105582351574229853
Seringkali kita lihat di tempat publik, seperti Mall, sekolah, halte dan lainnya, orang-orang sering terlihat menggenggam BB. Bukan hanya karena terlihat ‘gaul’ tetapi memang karena pemikiran yang berkembang di masyarakat adalah kesan ‘mewah’ memiliki BB. Dibandingkan HP standar lainnya, BB merupakan smartphone yang tergolong menengah keatas. Mereka akan lebih ‘pede’ apabila berkomunikasi dengan menggunakan BB.

Menanggapi sindrom ini, timbul pertanyaan oleh kita. Sebenarnya apa memang BB menyediakan fitur yang lebih praktis dibandingkan dengan merek handphone lain sehingga diburu oleh masyarakat? Ataukah memang masyarakat itu sendiri yang 'lebay' hingga terlalu memandang tinggi BB?

Melihat norma yang berkembang di masyarakat (terutama para remaja Indonesia). Sepertinya makna gengsi, 'pede' dan 'gaul' lebih menonjol. Bukan berarti merendahkan pengguna BB, tapi toh pada kenyataannya memang tidak semua dari mereka mengerti fungsi advance penggunaan BB itu sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun