Mohon tunggu...
Rajib Muhammad Basthomy
Rajib Muhammad Basthomy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bukan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mencegah Genangan Air Berlebih di Lingkungan Rumah, Mahasiswa KKN UM Membuat Biopori Sebagai Peningkat Resapan Air di Dusun Banjartengah

18 Oktober 2022   21:52 Diperbarui: 2 November 2022   19:03 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembuatan lubang biopori di gedung posyandu Dusun Banjartengah (Dokpri).

Saat musim hujan genangan air seringkali terjadi di sekitar bangunan rumah. Genangan air akan bertambah banyak saat tanah tidak mempunyai tingkat resapan air yang baik. Sempitnya tanah resapan air dikarenakan rasio bangunan dan tanah yang terlalu tinggi juga dapat membuat penyerapan dan pembuangan air hujan di sekitar rumah terhambat.

Genangan air yang tidak kunjung surut di sekitar bangunan akan membawa dampak buruk bagi kesehatan. Penyakit kulit dan penyakit saluran pencernaan termasuk masalah kesehatan yang kerap terjadi akibat dari genangan air. Selain itu genangan air di lingkungan rumah juga bisa menjadi sarang nyamuk yang dapat menjadi sumber penyakit seperti demam berdarah.

Biopori merupakan salah satu solusi yang mudah diterapkan di skala rumah tangga untuk mengurangi genangan air berlebih yang ada di sekitar rumah atau bangunan. 

Biopori adalah sebuah lubang pada tanah dengan diameter tertentu yang dimaksudkan sebagai lubang resapan untuk menampung air hujan dan meresapkan kembali ke tanah. Biopori berguna untuk meningkatkan daya tampung air hujan pada tanah, mengurangi genangan air, yang selanjutnya mempermudah limpahan air hujan turun menju sungai. Selain itu pengisian sampah organik di dalam lubang biopori akan meningkatkan unsur hara pada tanah di sekitarnya.

Mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) Reguler Universitas Negeri Malang yang bertempat di  Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang melaksanakan pembuatan biopori di empat titik di Desa Sumbersekar. Tiga titik pemasangan biopori berada di Dusun Banjar Tengah, satu titik di satu titik di Dusun Krajan. 

Pemasangan biopori di Dusun Krajan dilaksanakan pada hari Jumat, 14 Oktober 2022 sebagai pilot project. Titik pemasangan berada di Rest Area Sumbersekar di dekat posko KKN UM. Pemilihan titik didasari oleh lokasi sekitar jalan yang belum memiliki sistem irigasi sehingga air sering tergenang di pinggiran jalan dengan kontur tanah lebih rendah. Pemasangan pada titik awal digunakan sebagai evaluasi pada evektivitas desain biopori dan teknik pemasangan.

Pengisian sampah organik ke dalam lubang biopori (Dokpri).
Pengisian sampah organik ke dalam lubang biopori (Dokpri).
Pemasangan biopori di Dusun Banjartengah dilaksanakan pada hari Minggu, 16 Oktober 2022. Terdapat beberapa penyesuaian terhadap bahan dan pemasangan berdasarkan reallisasi pada titik awal. Penyesuaian meliputi desain pada tutup dan diameter lubang. Titik pemasangan biopori pada Dusun Banjartengah berada di Halaman Gedung Posyandu dan Halaman PAUD Bina Mandiri. Lokasi tersebut memiliki tingkat resapan air yang kurang tinggi saat terjadi hujan deras.

img-20221016-110442-1-634ebceb4addee548c6f88b2.jpg
img-20221016-110442-1-634ebceb4addee548c6f88b2.jpg
Pelaksanaan proker ini diharapkan dapat mengurangi masalah resapan air pada titik yang telah dipasang biopori dan dapat menginisiasikan biopori sebagai salah satu solusi mudah resapan air pada warga sekitar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun