Mohon tunggu...
Rajib Fatoni
Rajib Fatoni Mohon Tunggu... Lainnya - Perintis tulisan

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berteater di Tengah Pandemi Covid-19

7 Desember 2020   06:55 Diperbarui: 7 Desember 2020   07:04 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto by Channel Youtube Teater Syahid

Pandemi Covid-19 belum juga berakhir sampai saat ini, semua kegiatan dilakukan di rumah seperti Work For Home (WFH), Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dan kegiatan berkerumun lainnya yang menyebabkan mudahnya penyebaran virus tersebut, diberhentikan. Namun hal ini tidak untuk menjadi penghalang bagi pekerja seni yang mengeluti dirinya di dunia perteateran. Mereka berpikir sedemikian mungkin agar mereka tetap melaksanakan sebuah pergelaran teater yang bisa dilihat orang banyak. Seperti yang dilakukan mahasiswa-mahasiswa UIN Jakarta.

Pandemi covid-19 bukan halangan bagi UKM Teater Syahid untuk menampilkan wajah dengan mengadakan pementasan drama, yang kali ini mereka mementaskan naskah monolog dari tiga karya yaitu naskah Perempuan Obrak-Abrik karya Rian Harapan, Perempuan Dangdut karya Putu Fajar Arcana, dan adaptasi novel Perempuan di Titik Nol karya Nawal El Sadawi.

Pada hakikatnya pementasan teater merupakan visualisasi dari drama atau drama yang dipentaskan di atas panggung dan disaksikan oleh penonton. Kata 'disaksikan penonton' menjadi salah satu yang saat ini tidak dirasakan oleh para pemain, sutradara bahkan tim kreatif dikarenakan virus corona yang masih melanda.

"Pementasan kali ini yang saya rasakan sepertinya kurang mantap, karena kita pentas engga ada penontonnya langsung. jadi engga ada rasa-rasa apresiasi yang seperti saya rasakan, tapi gimana lagi. karena menghindari penyebaran virus tersebut"---Hana Nur Annisa selaku aktor naskah Perempuan Dangdut.

"Hal ini meresahkan kita, ketika pementasan yang ditonton langsung mendapat apresiasi baik dari pihak keluarga, teman-teman juga merihnya gemuruh tepuk tangan. Namun pada saat ini tidak kami rasakan.". Ujar perempuan mungil selaku ketua Teater Syahid, Rizka.

Direktoral Jendral Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) Hilman Farid dalam konfersi video, selasa 12 Mei 2020 mengatakan "Teater ini engga pernah gampang. Selalu sulit, apalagi kondisi seperti ini. Dia tidak juga pernah bergantung pada internet. Jika kita harus terus berinovasi mencari jalan keluarnya.". Menurutnya teater merupakan pertunjukan seni yang paling sulit dihidupkan di tengan pandemi covid-19.

Semua itu tidak memutuskan semangat para pegiat seni teater khususnya anggota UKM Teater Syahid. Mereka mengadakan #NontonTeaterVirtual yang dilakukan di kanal youtubenya. Pementasan ini bisa ditonton pada tanggal 25-27 Oktober 2020 kemarin.

"Masing-masing teater pasti pengen kesenian tetap hadir walaupun di masa sulit seperti ini. Seperti Teater Syahid, menjadi sebuah keharusan untuk terus aktif dalam penyelanggaraan program ini dan juga teater di luar sana yang ikut berlomba-lomba untuk tetap eksis di dunia pementasan" Hana Nur Anissa.

Bebagai kendala pasti banyak yang dirasakan karena pementasan yang ditonton secara daring ini merupakan hal baru, rela memutar semua kemungkinan demi terlaksana kegiatan pementasan monolog ini tanpa membatalkannya.

"Tapi hikmah yang bisa diambil dari adanya pementasan online ini yaitu memaksimalkan eksistensi kegiatan kita di sosial media yang tahun sebelum pandemi ini tidak begitu maksimal pengoperasiannya, juga memunculkan ide kreatif dalam bidang publikasi. Pokoknya banyak yang dapat kita ambil hikmah dan pembelajaran, tanpa melupakan niat kita sebagai pemain teater" Kata Rizka ketika ditanya pembelajaran apa yang bisa diambil dari pementasan virtual ini.

Semoga segera berakhir pandemi covid-19 agar kita semua bisa melakukan aktifitas seperti sediakala, ingat! Pesan ibu jangan lupa pakai masker, cuci tangan dan selalu jaga jarak. Terima kasih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun