Mohon tunggu...
Rajesri Gumara
Rajesri Gumara Mohon Tunggu... Lainnya - pelajaran SMA citra kasih

tugas menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjadikan Indonesia Cerdas dan Berkualitas

14 November 2022   21:43 Diperbarui: 14 November 2022   21:57 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

MENJADIKAN INDONESIA CERDAS DAN BERKUALITAS

KESIMPULAN

Pendidikan di Indonesia masih kurang pemerataannya. Hal ini bisa dirasakan di beberapa wilayah yang pembangunan fasilitas pendidikannya tidak memadai. Pendidikan menjadi salah satu syarat untuk memajukan kehidupan dan kesejahteraan bangsa. Pengaruh besarnya terhadap SDM atau sumber daya manusia di Indonesia. Kualitas manusia juga ditentukan berdasarkan pendidikan dan skill yang dimiliki setiap masyarakat . 

Mutu pendidikan diharapkan dapat berkualitas, akan tetapi situasi yang dialami saat ini pendidikan masih belum mampu menunjang kualitas pendidikan. Walaupun usaha dalam memperbaiki pendidikan sudah mulai meningkat dengan dibangunnya sekolah-sekolah untuk menunjang pendidikan. Demikian juga banyak orang berprofesi sebagai tenaga pengajar yang dibutuhkan.

Dalam Best Educational Systems - 2021 di peringkat satu dua dan tiga ada Amerika serikat, Inggris, dan Jerman. Ini merupakan beberapa negara dengan sistem edukasi terbaik diantara 77 Negara di dunia. Sedangkan kita lihat indonesia berada di peringkat 53 pada 2021. Tentu saja ini tidak terlalu buruk namun ada baiknya ketika Indonesia lebih meningkatkan daya saing nya juga dalam bidang pendidikan agar menghasilkan sumber daya manusia yang lebih maju lagi. Karena masih banyak terdapat daerah-daerah yang belum terjangkau oleh pendidikan sehingga sumber daya manusianya juga masih jauh terbelakang.

Data berikutnya, Berdasarkan hasil survei IMD World Digital Competitiveness Ranking pada 2021, Indonesia berada pada peringkat 37 dunia dari total 64 negara. Peringkat daya saing Indonesia menurun pada tahun 2022. Laporan Institute for Management Development (IMD) World Competitive Yearbook 2022 menyebut, daya saing Indonesia saat ini berada di posisi ke-44 dari posisi 37 di tahun 2021. Dari sini kita dapat melihat bahwa ada penurunan yang cukup jauh. Sedangkan Indonesia cukup membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang baik.

ISI

tingkat pendidikan bervariasi dari satu negara ke negara lain, ada hubungan yang jelas antara kualitas sistem pendidikan suatu negara dan status ekonomi secara umum dan kesejahteraan secara keseluruhan. Pada umumnya, negara-negara berkembang cenderung menawarkan kepada warganya kualitas pendidikan yang lebih tinggi daripada negara-negara kurang berkembang, dan negara-negara berkembang sepenuhnya menawarkan kualitas pendidikan terbaik dari semuanya. Pendidikan jelas merupakan kontributor vital bagi kesehatan negara secara keseluruhan. "Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang dapat digunakan untuk mengubah dunia," kata Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela.

Menurut Global Partnership for Education, pendidikan dianggap sebagai hak asasi manusia dan memainkan peran penting dalam pembangunan manusia, sosial, dan ekonomi. Pendidikan mempromosikan kesetaraan gender, menumbuhkan perdamaian, dan meningkatkan peluang seseorang untuk memiliki kesempatan hidup dan karir yang lebih banyak dan lebih baik. Inilah mengapa pendidikan merupakan penggerak Sumber Daya manusia yang dapat memajukan semua faktor keberhasilan suatu negara. Karena dari pendidikan dan ilmu yang ia dapat, itu bisa dikelola untuk menghasilkan hal yang baik dan memajukan sumber daya manusia dan mengubah Indonesia dari negara berkembang menjadi negara maju dan bisa memenuhi syarat negara maju dengan adanya peningkatan sumber daya manusia.

Cukup banyak indikator negara maju yang belum dipenuhi indonesia. Indeks pembangunan manusia (IDM) Indonesia masih sekitar 0.750 pada tahun 2022. Menurut laporan Bank Dunia, pendapatan nasional bruto (gross national income/GNI) per kapita Indonesia mencapai US$4.140 di tahun 2021. Angka ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang masih US$3.870. Kendati demikian, Indonesia masih berstatus di kelompok negara dengan pendapatan menengah bawah.

Menurut data, UNESCO menyebutkan bahwa Indonesia urutan kedua dari bawah soal literasi dunia, artinya memiliki minat baca sangat rendah. Dari data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, hanya 0,001%. Artinya, dari 1,000 orang Indonesia, hanya 1 orang yang rajin membaca. Literasi yang rendah ini sangat berpengaruh. Dari rendahnya minat literasi bisa membuat manusia menjadi tertinggal karena tidak mau membaca dan memedulikan informasi atau apapun yang sedang terjadi. Hal ini bisa mengurangi kualitas dari SDM yang dimiliki di Indonesia dan kurang nya penggalakan untuk minat membaca di setiap bidang yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun