Mohon tunggu...
Raja Yusuf Siregar
Raja Yusuf Siregar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa semester 7 yang sedang melaksanakan KKN Kelompok 152 di Desa Pematang Serai, Tanjung Pura, Langkat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN 152 Langkat: Menyulap Daun Nipah Menjadi Atap yang Menghijaukan Desa

2 Agustus 2024   16:56 Diperbarui: 2 Agustus 2024   17:02 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim Komunikasi Digital KKN 152 Langkat (Dokpri)

1 Agustus 2024 - Di sebuah rumah sederhana milik Ibu Ida Irawati, desa Pematang Serai, suasana terasa berbeda hari ini. Berbagai aktivitas ramai dengan tawa dan semangat dari para mahasiswa yang tergabung dalam KKN 152 Langkat. Mereka bukan hanya mengabdikan diri pada masyarakat, tetapi juga membawa perubahan inovatif yang memadukan kearifan lokal dengan kebutuhan zaman modern. Salah satu kegiatan yang paling menarik perhatian adalah pembuatan atap dari daun nipah.

Daun nipah, yang dahulu hanya dianggap sebagai bagian dari hutan bakau, kini bertransformasi menjadi bahan atap rumah yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga ekonomis dan tahan lama. Kegiatan ini bukan hanya bertujuan memperkenalkan teknologi sederhana yang memanfaatkan sumber daya alam sekitar, tetapi juga sebagai upaya pemberdayaan masyarakat melalui keterampilan baru.

Pembuatan atap dari daun nipah bukanlah hal baru di desa ini. Metode tradisional ini telah diwariskan dari generasi ke generasi sebagai cara yang efektif dan ramah lingkungan untuk melindungi rumah dari hujan dan panas. Ibu Ida Irawati, yang telah mendalami keterampilan ini sejak kecil, dengan antusias menyambut para mahasiswa KKN di kediamannya. Di bawah bimbingan beliau, mahasiswa KKN belajar tentang pentingnya menjaga kualitas daun nipah, cara mempersiapkan bahan, hingga proses penganyaman yang membutuhkan ketelatenan dan ketelitian. "Saya sangat senang melihat generasi muda tertarik dengan warisan leluhur ini. Semoga mereka bisa mengembangkan dan melestarikannya," ujar Ibu Ida dengan senyum bangga.

Tim Komunikasi Digital KKN 152 Langkat (Dokpri)
Tim Komunikasi Digital KKN 152 Langkat (Dokpri)

Proses pembuatan atap ini dimulai dengan pemilihan daun nipah yang sudah tua namun masih dalam kondisi baik. Daun-daun ini kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari selama beberapa hari untuk memastikan ketahanan dan kekuatannya. Setelah kering, daun-daun tersebut dianyam dengan teknik khusus yang diajarkan oleh para mahasiswa kepada warga sekitar.

Kegiatan KKN 152 Langkat tidak hanya sekadar belajar, tetapi juga mencari cara untuk mengadaptasi dan mengembangkan teknologi tradisional agar lebih relevan dengan kebutuhan modern. Setelah sesi pelatihan, para mahasiswa berdiskusi tentang bagaimana daun nipah dapat diintegrasikan dengan bahan lain atau diolah dengan teknik yang lebih inovatif untuk memperpanjang masa pakainya. Mereka juga mempertimbangkan potensi komersialisasi atap daun nipah sebagai produk unggulan desa yang bisa dipasarkan secara lebih luas.

"Pengalaman ini membuka mata kami tentang betapa kayanya alam Indonesia. Dengan kreativitas dan pengetahuan yang kami miliki, kami yakin daun nipah bisa menjadi lebih dari sekadar bahan atap tradisional," kata Fizah.

Tim Komunikasi Digital KKN 152 Langkat (Dokpri)
Tim Komunikasi Digital KKN 152 Langkat (Dokpri)

Kunjungan ke rumah Ibu Ida Irawati ini menjadi momen refleksi bagi mahasiswa KKN 152 Langkat. Mereka tidak hanya memperoleh keterampilan baru, tetapi juga menyadari pentingnya menjaga dan melestarikan kearifan lokal sebagai bentuk penghormatan terhadap alam dan budaya. Melalui kegiatan ini, KKN 152 berkomitmen untuk terus berinovasi dengan bahan-bahan alami, menggabungkan warisan leluhur dengan teknologi modern demi masa depan yang berkelanjutan.

Kegiatan KKN ini juga menjadi inspirasi bagi warga desa lainnya untuk lebih mengenal dan memanfaatkan potensi alam sekitar. Semoga inisiatif ini dapat menjadi langkah awal menuju kesejahteraan dan kemandirian desa Pematang Serai, sekaligus menjadi contoh bagi desa-desa lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun