Pada masa ini, kita dihadapkan pada masalah-masalah sosial yang amat sangat kompleks. Masalah Kemiskinan, masalah pengangguran, masalah jaminan sosial kesehatan, kurangnya air bersih, dan lain sebagainya. Semua masalah itu sangat sulit dipisahkan dalam kehidupan sosial-modern sekarang. Modernitas yang seharusnya membantu manusia untuk hidup lebih baik dan mudah, malah menjadikan masyarakat modern sekarang menjadi manusia-manusia yang acuh dan buta akan keadaan sosial masyarakat.Â
Modernitas kehilangan identitasnya, ia malah menjadi duri dalam tubuh masyarakat hari ini. Modernitas memang tidak sepenuhnya bersalah atas masalah-masalah sosial hari ini, ia berjalan bersama dengan kapitalisme. Kapitalisme yang pada hari ini bak gunung everest, membuat perubahan yang signifikan dalam bidang infrastruktur dan juga terhadap dialektika masyarakat. Ia membuat sebuah jurang yang dalam antara masyarakat kelas atas dan masyarakat kelas.
Hari ini, kalian bisa melihat pasien-pasien dari masyarakat kelas bawah dan atau masyarakat yang menggunakan jaminan sosial seperti BPJS diperlakukan tidak selayaknya. Fasilitas seadanya dan perawatan seadanya, bahkan mereka bisa dibiarkan sampai berhari-hari di Instalasi Gawat Darurat dengan alasan ruangan kosong, atau ruangan yang sesuai dengan kelas mereka penuh.Â
Lebih dari itu, keadaan sosial dan dialektika di rumah sakit sangat di kacau, para dokter dan perawat pada hari seperti tidak mempunyai rasa sosial, sangat kentara dari bahasa dan gaya mereka berbicara pada masyarakat kelas bawah, terkesan angkuh dan tidak mempunyai rasa hormat, walaupun tidak semua demikian, tapi realita ini bisa dialami terlebih pada rumah sakit milik pemerintah, dan lebih dari itu mereka masih bisa santai;bercanda, tertawa, dan memainkan smartphone, disaat pasien di ruangan sudah sesak nafas bahkan muntah darah !.
Apakah ini hasil buah dari modernitas dan kapitalisme? saya bisa mengatakan iya!. Bentuk-bentuk gejala sosial seperti diatas bukan bim-salabim, tapi akibat dari arus modernitas dan kapitalisme. Tidak ada lagi rasa saling menghormati sesamu manusia, yang ada sekarang adalah seberapa banyak uang yang kau miliki dan apa jabatanmu.
Lebih jauh lagi, adanya sistem pembagian kelas-kelas pada ruangan-ruangan di Rumah Sakit merupakan hasil daripada kapitalisme. itu adalah keadaan nyata dari apa yang saya katakan sebagai jurang pada paragraf sebelumnya. Dan saya akan mulai mempertentangkan Kelas-Kelas ini terhadap sila Ke-5 Yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia!. Apakah adanya Kelas-Kelas itu tidak bertentangan dengan sila tersebut? Saya akan mengatakan dengan penuh semangat bahwa adanya Kelas-Kelas tersebut Telah Jelas-Jelas Bertentangan Dengan Sila Ke-5! Tidak ada keadilan disana, yang ada adalah anda mempunyai Modal (uang) maka anda akan mendapatkan Barang (tempat). Semakin banyak modal (uang) anda maka semakin bagus Barang (tempat) yang anda dapatkan.
Dan pada tulisan ini saya ingin meminta kepada Pihak Pemerintah baik Eksekutif maupun Legislatif agar benar-benar mengamalkan Nilai-Nilai yang ada di dalam Pancasila. Hapuskan sistem Kelas pada Rumah Sakit di Indonesia! Ideologi Kita masih Pancasila bukan?
Karawang, 25 September 2017
Raja Rogate MangunsongÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H