Berabad-abad lamanya wanita mengalami pendiskriminasian dalam berbagai bidang kehidupan. mulai dari lapangan kerja hingga dalam bidang pendidikan. Hal ini terjadi hampir di seluruh belahan dunia.
Di Indonesia sendiri terutama pada zaman penjajahan belanda, kaum wanita hidup dalam adat dan tradisi yang terbilang "kolot". Hal ini menyebabkan wanita pada zaman itu terbelakang, tidak mendapatkan pendidikan dan tugasnya hanya mengurus rumah tangga. Bahkan gadis-gadis pada zaman itu dipingit  sampai menunggu datangnya pinangan dan lamaran atau menunggu dijodohkan.
Banyak tokoh yang berusaha untuk memperjuangkan nasib kaum wanita tersebut salah satunya adalah Raden Ajeng Kartini. Kartini melihat cara yang tepat untuk mengangkat derajat wanita adalah melalui pendidikan.
Kartini memulainya dengan  membuka sekolah-sekolah untuk kaum wanita. yaitu dengan megajarkan cara mengurus rumah tangga, mendidik anak dan membekali dengan beberapa keterampilan kewanitaan lainnya.
Perjuangan Kartini tidak sampai ke usia tuanya, beliau meninggal pada umur 25 tahun beberapa hari setelah melahirkan. Tetapi beliau sangat berjasa dalam memperjuangkan pendidikan kaum wanita. Beliau telah menyadarkan betapa pentingnya pendidikan bagi kaum wanita paling minimal untuk bisa mengurus rumah tangga dan mendidik anak dengan baik.
Kartini adalah pendidik sejati, yang memberikan pendidikan murni dari hati. Tidak meminta imbalan, tidak mengharapkan penghargaan. Selamat Hari Kartini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI