Mohon tunggu...
Raja Meidyakama Arsya
Raja Meidyakama Arsya Mohon Tunggu... Lainnya - IT Governance & System at PT Green Chemicals Indonesia

Saya saat ini bekerja sebagai IT Governance & System di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur kimia. Fokus utama saya adalah mengembangkan dan mengelola sistem perusahaan dengan menyeimbangkan antara aspek teknologi dan kebutuhan manusia. Dalam peran ini, saya bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua solusi teknologi yang diterapkan sesuai dengan prinsip tata kelola yang baik, efisien, dan ramah pengguna, serta mendukung lingkungan kerja yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bukan hanya Teknologi! Implementasi Aplikasi CRM di Perusahaan dengan Sentuhan Nilai-nilai Kebudiluhuran

3 September 2024   00:43 Diperbarui: 3 September 2024   01:02 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam menghadapi dunia bisnis yang semakin kompetitif, perusahaan-perusahaan kini banyak mengadopsi teknologi Customer Relationship Management (CRM) untuk mengelola hubungan dengan pelanggan secara lebih efektif . Namun, penerapan CRM tidak hanya sebatas pada aspek teknologi, melainkan juga harus selaras dengan nilai-nilai luhur yang menjadi budaya masyarakat Indonesia .


Implementasi CRM yang memperhatikan kebudiluhuran dapat memberikan manfaat strategis bagi perusahaan. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai kejujuran, ketulusan, dan empati dalam proses CRM, perusahaan dapat membangun kepercayaan dan loyalitas yang lebih kuat dengan pelanggan . Hal ini terbukti dari beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa perusahaan yang menerapkan CRM dengan memperhatikan kebudiluhuran memiliki tingkat kepuasan dan loyalitas pelanggan yang lebih tinggi .

Selain itu, integrasi CRM dan kebudiluhuran juga dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di perusahaan. Proses implementasi CRM yang terintegrasi dengan nilai-nilai kebudiluhuran dapat mendorong karyawan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual, sehingga menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis, produktif, dan berorientasi pada kesejahteraan bersama . Perusahaan-perusahaan yang berhasil mengintegrasikan CRM dengan kebudiluhuran cenderung memiliki tingkat turnover karyawan yang rendah dan mampu menarik talenta-talenta terbaik di industri .

Lebih lanjut, penerapan CRM dengan memperhatikan kebudiluhuran juga dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai kebudiluhuran, perusahaan dapat memberikan kontribusi yang lebih luas bagi masyarakat, seperti mempromosikan budaya saling menghargai, meningkatkan kesejahteraan, dan menjaga kelestarian lingkungan . Perusahaan-perusahaan yang menerapkan CRM dengan memperhatikan kebudiluhuran cenderung lebih aktif terlibat dalam kegiatan sosial, filantropi, dan program-program pemberdayaan masyarakat .

Selain itu, implementasi CRM yang mengintegrasikan nilai-nilai kebudiluhuran juga harus didukung oleh norma-norma yang berlaku di masyarakat, seperti norma agama, norma moral, dan norma kesopanan . Hal ini akan membantu perusahaan dalam menciptakan budaya organisasi yang lebih beretika dan bertanggung jawab .

Masalah:
Salah satu permasalahan utama dalam mengintegrasikan implementasi CRM dengan nilai-nilai kebudiluhuran adalah adanya benturan antara tuntutan efisiensi bisnis yang cenderung bersifat transaksional dengan nilai-nilai luhur yang lebih menekankan aspek kemanusiaan . Hal ini dapat menimbulkan resistensi dari pihak manajemen maupun karyawan dalam menerapkan pendekatan yang selaras dengan kebudiluhuran.

Solusi:
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perusahaan perlu melakukan langkah-langkah strategis, antara lain:

  1. Melakukan internalisasi nilai-nilai kebudiluhuran secara konsisten dan berkesinambungan melalui program pelatihan, sosialisasi, dan keteladanan dari pimpinan .
  2. Mengembangkan sistem CRM yang lebih adaptif dan fleksibel, sehingga dapat mengakomodasi penerapan nilai-nilai kebudiluhuran tanpa mengorbankan efisiensi bisnis .
  3. Membangun kolaborasi yang erat antara departemen CRM dengan divisi yang menangani pengembangan budaya organisasi, untuk memastikan integrasi yang efektif .
  4. Melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk pelanggan dan masyarakat, dalam proses implementasi CRM yang berorientasi pada kebudiluhuran .


Kesimpulannya, Implementasi Aplikasi CRM dengan memperhatikan nilai-nilai kebudiluhuran merupakan strategi yang penting bagi perusahaan untuk mencapai keberlanjutan usaha dan kesejahteraan bersama. Dengan mengintegrasikan aspek teknologi dan budaya, perusahaan dapat membangun hubungan yang lebih harmonis dengan pelanggan, meningkatkan kualitas SDM, serta memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan. Upaya ini sejalan dengan nilai-nilai luhur yang dianut oleh masyarakat Indonesia, sehingga dapat mendukung pembangunan karakter bangsa yang lebih beradab

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun