Mohon tunggu...
Budi TB
Budi TB Mohon Tunggu... wiraswasta -

Music, Movie, Traveling and Perfume lover

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Wong Deso Naik Kelas Bisnis ke San Fransisco

14 September 2015   11:53 Diperbarui: 14 September 2015   17:56 2568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Kursi kelas bisnis Singapura - San Fransisco SQ02"][/caption]

Memang benar istilah bermimpilah setinggi-tingginya, selagi mimpi itu masih gratis. Ya, istilah ini benar-benar aku terapkan dalam hidup ini. Dari jaman masih dikampung selalu memiliki banyak mimpi. Jaman SMP dulu, bermimpi ingin naik puncak menara Eiffel di Paris, Perancis. Dan 18 tahun kemudian, impian tersebut terwujud. Pun, pernah bermimpi ketemu dan pelukan dengan artis idola. Kenyataanya mimpi itu berwujud. Sampai hal remeh temeh yang kadang hanya ada di selentingan pikiran, semua itu bisa terwujud pula. Syukur Alhamdulillah selalu dipanjatkan atas semua yang telah diberikan kepadaku. Tapi tentunya dengan yakin dan berusaha untuk mewujudkan mimpi-mimpi itu, bukan hanya menengadahkan tangan berdoa sama yang diatas.

Baiklah, saat ini aku akan menceritakan salah satu mimpi yang jadi kenyataan beberapa saat lalu. Seringnya bebergian lintas negara bahkan lintas benua menggunakan pesawat dengan duduk dikelas ekonomi, terkadang aku bermimpi, kapan ya bisa terbang dengan durasi perjalanan diatas 15 jam dengan nyaman? Bisa selonjoran, tidur telentang, tengkurep, miring kanan, miring kiri atau salto mungkin he he he. Rasanya badan rontok dan tidak bisa memejamkan mata untuk beristirahat dalam perjanalan 12 jam atau lebih didalam pesawat kelas ekonomi. Duh membayangkanya saja rasanya sudah ngilu dan pengap sesak dengan jarak antar kursi yang sempit itu. Kalau untuk perjalanan 1 sampai 2 jam masih bisa diterimalah, tapi untuk perjalanan selama 23 jam? Hati ini sudah menjerit dan berusaha untuk dapat duduk di kelas bisnis.

Dari perjalanan ini direncanakan, salah satu opsiku dan memang cuma satu yaitu menggunakan kelas bisinis. Cukup banyak menguras tabungan memang, yg kalau dibandingkan harga kelas ekonomi bisa 4 kali lipatnya, tapi sudah jadi tekad aku kalau terbang dengan durasi diatas 15 jam harus menggunakan kelas bisnis. Perjalanan kali ini juga salah satu mimpiku yang terwujud, tapi tidak akan dibahas disini, akan dibahas di bagian yang lain, yaitu berlibur ke Amerika melalui San Fransisco. Total waktu terbang rata rata ke san fransisco yaitu 23 jam. Namun, aku berusaha memilih maskapai yang waktu terbang dan transitnya paling singkat. Pengen rasanya naik kelas bisnis dengan menggunakan Garuda Indonesia, namu karena Garuda tidak memiliki penerbangan ke San Fransisco, akhirnya terpilihlah maskapai bintang lima versi skytrax milik tetangga. Singapore Airline memiliki waktu terbang tersingkat menuju San Fransisco, dimana hanya 17.25 jam saja. Dan konon katanya, maskapai ini memiliki kelas bisnis terbaik didunia. Mari kita buktikan!

Perjalanan dimulai dari Bandara Internasional Soekarno Hatta (CGK) dan menuju ke Singapura (SIN) dengan penerbangan nomor SQ959. Setelah check in, saya diarahkan untuk menunggu di airport lounge khusus penumpang kelas bisnis yaitu Esplanade lounge. Jadwal boarding tertera pukul 13.40 yang artinya saya masih memiliki waktu 30 menit untuk beristirahat. Menikmati segelas susu kedelai dan risoles solo yang rasanya juara dunia enaknya, sambil membaca beberapa majalah, waktu 30 menitpun tidak terasa. Saya lanjut untuk boarding dan langsung diarahkan untuk duduk dibangku nomor 12H. Sengaja memilih posisi duduk dibaris terdepan dan dipinggir jendela. Kelas bisnis rute Jakarta – Singapura kali ini menggunakan pesawat jumbo jet Boing 777-300 dengan konfigurasi tempat duduk 2-2-2 dalam satu barisnya. Ruang duduk serasa sangat lega, bahkan saat di rebahkan posisinya sangat leluasa untuk kita.

SQ memang terkenal akan kerahaman para pramugarinya dan sayapun merasakan kerahaman para Singapore’s girls itu. Mereka menawarkan welcome drink dengan pilihan champagne atau orange juice. Saat diudara, makanan disajikan tidak dalam bentuk nasi kotak atau bungkusan aluminium foil seperti umumnya kita naik dikelas ekonomi. Dari ukuran meja yang lebih besar, sampai disediakan taplak meja layaknya kita berada di restoran papan atas. Durasi terbang yang hanya 1.40jam terasa singkat, baru merebahkan badan tiba-tiba sudah akan landing di Changi.

 

Dibandara Changi, aku dijadwalkan untuk ganti pesawat dengan tujuan akhir San Fransisco. Dari Jakarta tiket pesawat aku tujuan Singapura – San Fransisco sudah dicetak. Jadi aku tidak perlu lagi untuk konfirmasi transfer di Bandara Changi. Di tiket tersebut tertulis, kita mendapatkan undangan untuk menggunakan Silverkris Lounge yaitu lounge khusus para penumpang kelas bisnis dan anggota Krisflyer kelas gold keatas. Turun dari pesawat, aku pun langsung menuju Silverkris Lounge. Lounge ini begitu besar dan mewah dengan suasanya yang hangat dan sajian makanan dan minuman yang variatif dan enak. Karena masih kenyang makan siang dipesawat, aku hanya mencicipi beberapa keju dengan buah buah segar saja. Waktu transit cukup singkat, hanya berkisar 1.30 menit saja. Dengan waktu segitu terasa cepat, waktu boarding pun sudah diumumkan. Penumpang kelas satu dan kelas bisnis dipersilahkan untuk menaiki pesawat terlebih dahulu dengan menggunakan jalur khusus.

Penerbangan kali ini berkode SQ02 dengan tujuan Singapura ke San Fransisco dengan sekali pemberhentian di Hongkong menggunakan pesawat jumbo jet Boeing 777-300. Melewati bangku bangku kelas satu yang begitu mewah dan lega aku bertanya-tanya seperti apa bangku kelas bisnisnya. Ternyata kelas bisnis tidak terlalu berbeda jauh dg kelas satu, terlihat sama mewah dan lega, meskipun kelas satu masih lebih lega pastinya. Konfigurasi bangkunya yaitu 1-2-1 dalam satu baris. Benar rumor yang selama ini aku dengar kalau kelas bisnis SQ (untuk penerbangan jarak jauh) merupakan salah satu yang terbaik didunia, dari kesan pertama yang aku tangkap.

[caption caption="Ruang cabin kelas bisnis Singapura - San fransisco"]

[/caption]

Bangkunya begitu lega, mungkin bisa untuk duduk berdua, dengan ruang privasi yang sangat baik. Bayangakan, ruang kabin yang kalau dikelas ekonomi diisi oleh 10 bangku (konfigurasi 3-4-3) dalam satu barisnya, dikelas bisnis hanya diisi oleh 4 bangku. Bangkunya memiliki TV flat 15”, colokan listrik (penting banget buat kita2 yang HPnya suka ngedrop), colokan USB, ruang penyimpanan majalah/laptop, kotak penyimpanan barang berharga, gantungan jas/jacket, cermin, dan lampu baca. Tentunya ada setelan bangku otomatis. Bangku ini bisa dirubah menjadi flat bed seat yang benar-benar datar layaknya kasur lengkap dengan bantal, sprei dan selimut. Disediakan juga sandal, penutup mata, dan kaos kaki serta headsat. Dari contekan di Seat guru, aku memilih bangku dibagian paling depan dengan alasan memiliki ruang kaki yang lebih lega tentunya.

[caption caption="Tempat duduk yang super lega"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun