Mohon tunggu...
Raja Lubis
Raja Lubis Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Teks Komersial

Pecinta Musik dan Film Indonesia yang bercita-cita menjadi jurnalis dan entertainer namun malah tersesat di dunia informatika dan kini malah bekerja di perbankan. Ngeblog di rajalubis.com / rajasinema.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"A Business Proposal" Hanya Ditonton 5 Orang Saja di Tiap Layar?

7 Februari 2025   10:01 Diperbarui: 7 Februari 2025   13:03 13768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan segala polemiknya yang berlarut-larut, bioskop masih "mengistimewakan" film A Business Proposal mendapat banyak layar di hari pertama penayangannya.

Kamis, 6 Februari 2025, film adaptasi dari webtoon Korea Selatan tersebut mendapat kesempatan tayang di 1.270 layar seluruh Indonesia. Jumlah tersebut memang jauh lebih sedikit dibandingkan horor terbaru Starvision, Petaka Gunung Gede, yang tayang di 2.252 layar.

Selain A Business Proposal dan Petaka Gunung Gede, dua film Indonesia lainnya juga turut meramaikan tayang perdana di 6 Februari 2025. Mereka adalah horor Pulung Gantung - Pati Ngendat yang tayang di 691 layar dan drama kuliner Coto vs Konro yang hanya tayang di 175 layar saja di seluruh Indonesia.

Konten sepinya pembelian tiket A Business Proposal jadi FYP di TikTok

Seharian kemarin hingga hari ini, FYP TikTok saya dipenuhi oleh konten yang menunjukkan sepinya pembelian tiket A Business Proposal di berbagai aplikasi pembelian online. Dengan metode screen record mereka menunjukkan bahwa tiket A Business Proposal masih "hijau-hijau" alias tidak ada yang beli.

Bahkan di antara konten tersebut, ada yang sengaja membeli tiketnya kemudian menunjukkan keadaan di dalam bioskop, yang mana hanya ia seorang yang menonton film tersebut.

Tentu saja, jika melihat komentar-komentarnya, penyebab permasalahan ini akan ditujukan pada satu faktor: Abidzar Al Ghifari. Tapi apakah benar ia faktor satu-satunya?

Tangkapan layar salah satu konten yang menunjukkan sepinya pembelian tiket A Business Proposal (Sumber: tangkapan layar aplikasi TikTok)
Tangkapan layar salah satu konten yang menunjukkan sepinya pembelian tiket A Business Proposal (Sumber: tangkapan layar aplikasi TikTok)

Falcon Pictures memang studio besar yang kerap kali mengadaptasi film-film luar negeri terutama Korea Selatan. Walau bukan yang pertama, film-film hasil adaptasiannya termasuk sukses. 

Sebut saja drama keluarga Miracle in Cell No. 7 yang mendapat lebih dari 5 juta penonton. Bahkan berlanjut hingga ke pembuatan sekuel, yang di negara asalnya saja nggak kepikiran.

Di genre komedi horor, Falcon juga sukses mengalihwahanakan Hello Ghost dengan perolehan penonton di atas 500 ribu penonton.  

Tapi Falcon nggak beruntung di genre romantic comedy (rom-com). Pada tahun 2022, ia membawa rom-com Korea populer My Sassy Girl dengan judul yang sama. Nggak tanggung-tanggung, dua pemeran utamanya adalah bintang yang sedang bersinar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun