Mohon tunggu...
Raja Lubis
Raja Lubis Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Teks Komersial

Pecinta Musik dan Film Indonesia yang bercita-cita menjadi jurnalis dan entertainer namun malah tersesat di dunia informatika dan kini malah bekerja di perbankan. Ngeblog di rajalubis.com / rajasinema.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Ke Mana Penonton "Hamka & Siti Raham Vol. 2"?

16 Januari 2024   10:03 Diperbarui: 16 Januari 2024   10:05 1631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak pertama kali mendengar proyek mengenai film Hamka, saya sangat excited sekali. Hamka adalah salah satu sosok pengarang yang saya kagumi. Mengenal Hamka pertama kalinya lewat 'Di Bawah Lindungan Ka'bah' yang saya baca waktu SMP kelas 2.

Saat itu saya 'dipaksa' mengikuti lomba cerdas cermat sastra Indonesia tingkat SMP sebagai perwakilan dari sekolah. Sama sekali saya tidak mengenal sastra saat itu, sehingga guru bahasa Indonesia saya memutuskan mengurung saya di perpustakaan selama 7 hari.

Ya, saya tidak ikut kegiatan belajar mengajar seperti siswa lainnya, tapi membuka satu per satu roman-roman terkenal seperti 'Si Jamin dan Si Johan', 'Azab dan Sengsara', 'Robohnya Surau Kami', 'Layar Terkembang', hingga 'Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma'.

Jadilah saya tidak hanya berkenalan dengan Hamka saja, tapi juga dengan Merari Siregar, AA. Navis, Sutan Takdir Alisyahbana, dan beberapa pengarang lainnya, utamanya angkatan Balai Pustaka.

Perjalanan panjang di balik film Hamka

Di industri film kita, sudah ada dua film yang diilhami dari karya-karya Hamka. Yakni Di Bawah Lindungan Ka'bah (2011) dan Tenggelamnya Kapal Van der Wijck (2013). Sekadar informasi, judul yang saya sebut pertama, terpilih sebagai wakil Indonesia untuk berkompetisi di Best International Feature Film (Film Berbahasa Asing Terbaik) dalam ajang Oscar ke-84 tahun 2012.

Kehadiran kedua film tersebut cukup disambut baik oleh penonton, baik dari sisi apresiasi festival film maupun jumlah penonton. Sangat wajar jika setelahnya, produser merasa perlu memperkenalkan sosok hebat di balik cerita asli kedua film tersebut kepada masyarakat.

Pertama kali saya mendengar proyek Hamka dari Chand Parwez Servia, produser Starvision, yang akhirnya menggarap film Hamka bersama Falcon Pictures. Saya agak lupa tahun berapa persisnya, tapi yang jelas jauh sebelum pandemi.

Hingga pada awal 2019, proyek Hamka diumumkan pertama kalinya ke publik dengan memperkenalkan aktor Vino G. Bastian sebagai Hamka dan Laudya C. Bella sebagai Siti Raham, istri Hamka.

Saya agak terkejut, karena berdasarkan bisik-bisik yang insya allah valid, bukan Vino aktor yang dibidik untuk memerankan Hamka sebelumnya. Kalian ada yang bisa nebak siapa? Pasti ketebak lah! Hehe.

Salah satu still adegan Buya Hamka Vol. 1 ketika menjelaskan karakter Hayati yang ada dalam karangannya/doc. Starvision & Falcon Pictures
Salah satu still adegan Buya Hamka Vol. 1 ketika menjelaskan karakter Hayati yang ada dalam karangannya/doc. Starvision & Falcon Pictures
Cerita kita persingkat saja. Setelah menunggu lebih dari 4 tahun, akhirnya Starvision dan Falcon Pictures merilis trailer Hamka yang dibagi ke dalam 3 volume pada awal 2023.

Volume 1 bercerita tentang perjuangan Hamka sebelum Indonesia merdeka sampai sesaat setelah Indonesia merdeka. Volume 2 melanjutkan perjuangan Hamka setelah Indonesia merdeka dan ketika Belanda datang kembali ke Indonesia. Sementara volume 3 bercerita tentang masa kecil Hamka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun