Samber THR hanya tinggal beberapa tantangan lagi. Bersyukur masih diberikan waktu, kesehatan, dan kemampuan untuk bercerita lewat tulisan. Semoga bisa bertahan hingga akhir.
Alhamdulillah.Kalau membicarakan pantai, sebetulnya saya termasuk yang bukan anak pantai banget. Walau saya lahir dan besar di Kota Sukabumi, yang jaraknya hanya dua jam saja ke Pantai Palabuhanratu, tapi saya belum pernah mengunjungi pantai tersebut.
Jika tidak salah ingat, pantai yang pertama kali saya kunjungi itu adalah Pantai Anyer di Banten. Pergi ke sana dalam rangka study tour SMA.
Tujuan utamanya memang bukan ke pantai tapi sebuah pabrik baja yang tidak perlu saya sebutkan namanya juga, teman-teman pasti sudah bisa menerkanya.
Dahulu (dan mungkin sampai sekarang), saya memang termasuk yang sulit mengungkapkan perasaan dan ekspresi secara langsung. Paling berani lewat surat atau tulisan.
Nah, saat SMA itu ada satu cewek yang saya sukai. Tapi saya nggak pernah berani untuk mengungkapkan rasa suka saya kepadanya. Saya hanya bisa sedikit pendekatan dengan mengajaknya ngobrol hal-hal yang lain, soal pelajaran misalnya.
Kebetulan tempat duduk dia di kelas berada di belakang saya. Hanya berjarak satu bangku saja. Jadi kadang saya suka iseng pura-pura merasa pegal kepala padahal hanya ingin menengoknya.
Saat pelaksanaan stody tour diumumkan, teman sebangku saya menyarankan saya untuk nembak dia disana. Katanya, pantai tempat romantis untuk menyatakan cinta. Teman saya yakin, saya pasti diterima olehnya.
Ya, baiklah dengan berbekal dukungan teman saya tersebut, saya mulai menyiapkan rencana.
Pertama saya pengin kasih hadiah ke dia berupa CD (bukan celana dalam ya), yang isinya playlist lagu-lagu romantis gitu. Total ada 15 lagu Indonesia yang saya pilih kemudian disusun dan dimasukkan ke dalam cd. Dulu disebutnya di-burning ya istilahnya.
Berharap hadiah ini bisa dia putar dan menjadi temannya selama perjalanan. Ya, tentu hadiahnya bukan saya sendiri yang berikan, tapi teman saya. Saya masih agak malu untuk memberikannya langsung.