Mohon tunggu...
Raja Lubis
Raja Lubis Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Teks Komersial

Pecinta Musik dan Film Indonesia yang bercita-cita menjadi jurnalis dan entertainer namun malah tersesat di dunia informatika dan kini malah bekerja di perbankan. Ngeblog di rajalubis.com / rajasinema.com

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Artikel Utama

Jelajah Kuliner Nusantara, Penasaran dengan Nasi Tutug Oncom Khas Tasikmalaya

26 April 2023   11:25 Diperbarui: 30 April 2023   18:30 2067
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tersedia juga fasilitas karaoke. Bisa bayar per jam atau per lagu/Raja Lubis

Sehabis Isya saya berkeliling mencari warung yang menyediakan nasi tutug oncom. Rupanya Kota Tasikmalaya ini hampir mirip dengan kota saya tercinta, Sukabumi. Pada waktu isya kondisi jalanan sudah cukup sepi. Beberapa warung nasi t.o sudah banyak yang tutup.

Dalam keadaan penerangan jalan yang cukup gelap karena kurangnya lampu, pencarian saya berakhir di sebuah resto di kawasan jalan BKR.

Restonya cukup besar dua lantai dengan format lesehan. Saya mengambil tempat di lantai 2 karena relatif lebih sepi dibanding lantai pertama yang sudah penuh sesak dipenuhi pengunjung.

Begitu duduk, saya langsung melihat-lihat menu yang tersedia di meja. Katalognya sangat lengkap dan disertai harga. Jadi nggak akan ada lah istilah getok harga terus bikin kita sambat di medsos. Eh itu kan politikus partai 1,5 upz!

Salah satu contoh menu yang tersedia di meja/Raja Lubis
Salah satu contoh menu yang tersedia di meja/Raja Lubis
First impression, wow! Harganya memang kayak lagu Peterpan, di atas normal. Tapi karena penasaran, ya sudah saya pesan saja seporsi nasi t.o dengan lauk pauknya.

Nah, pengertian seporsi itu yang memang sudah disajikan dalam bentuk paket. Tapi kalau beli satuan juga boleh kok. Tapi jangan bilang seporsi, karena harganya dihitung satuan.

Untuk lauk utamanya kita bisa memilih aneka ayam, ikan, atau telur. Tapi saat itu yang masih tersedia hanya ayam dan ikan.

Jadi saya memesan nasi tutug oncom ayam bakar saja. Dalam seporsinya itu sudah disajikan dengan tahu goreng, tempe goreng, dan cipe (aci tempe goreng). 

Khusus cipe, orang-orang masih banyak menyebutnya dengan mendoan. Karena sepintas memang mirip. Tapi di Sunda, namanya cipe ya dulur sadaya.

Singkat cerita yang sebetulnya nggak singkat, karena menunggu lebih dari setengah jam, tibalah menu yang dipesan.

Menu yang saya pesan untuk bertiga/Raja Lubis
Menu yang saya pesan untuk bertiga/Raja Lubis
Nasi tutug oncom yang datang disajikan dalam keadaan panas menuju hangat. Dan konon memang paling enak menyantap nasi t.o ini dalam keadaan hangat. Soalnya, oncom kan salah satu olahan fermentasi jadi nggak bisa dikonsumsi lebih dari satu hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun