Mohon tunggu...
Ferik Wibowo
Ferik Wibowo Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Kondang Merak, Petualangan Lutung Jawa (Trachypithecus Auratus) di Hutan Lindung Tersisa Malang Selatan

9 Mei 2017   19:53 Diperbarui: 9 Mei 2017   20:23 1950
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
peta area jalur kondang merak

Pantai Kondang Merak terletak di pesisir selatan di tepi Samudera Indonesia secara administratif berada di Desa Sumberbening, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Pantai Kondang Merak sudah cukup dikenal bagi wisatawan Malang Raya. Pantai Kondang Merak berada di tengah hutan lindung tersisa Malang selatan, yang luasnya hanya 1989 ha. Dimana ini adalah hutan pesisir yang masih alami, hutan tropis dataran rendah terbaik se pulau Jawa, diluar kawasan taman Nasional dan Cagar Alam. Habitat terakhir satwa-satwa liar prioritas. Bahkan saat ini pantai Kondang Merak sudah menjadi jujugan wisatawan lokal maupun asing untuk bermain di pantai dan snorkling (sejenis menyelam). Karena terumbu karang yang masih bagus sehingga pantai ini memiliki keunggulan sebagai tempat snorkling, hal inilah yang menjadi salah satu daya tarik yang ditawarkan pantai Kondang Merak. Pantai ini dinamakan Kondang Merak karena merupakan pertemuan antara air laut dengan air tawar yang biasa disebut estuari/muara dalam bahasa Jawa (kondang) yang dahulu banyak dihuni burung merak. Untuk mencapai pantai ini dibutuhkan kesabaran karena jalan masuk ke arah pantai masih makadam (belum diaspal) sehingga harus lebih berhati-hati selama dalam perjalanan, apalagi jika melakukan perjalanan pada musim hujan perjalanan yang ditempuh kurang lebih 1 jam untuk mencapai loket pantai Kondang Merak yang dikelola oleh Perum Perhutani.

Penulis tiba di loket, karcis masuk Pantai Kondang Merak cukup murah: Rp 5000 per orang. Jika pengunjung ingin membawa motor atau mobil hingga ke pinggir pantai, dikenakan biaya tambahan parkir Rp 5000 hingga Rp 15 ribu. Di area pantai ada bangunan semi permanen yang juga digunaka sebagai markas dari Javan Langur Center (JLC) yaitu sebuah lembaga yang bergerak di bidang penyelamatan satwa terutama primata dibawah Aspinal Foundation. Saat tiba disana penulis disambut dengan baik oleh para relawan dari JLC, setiap harinya relawan bertugas untuk memantau Lutung Jawa (Trachypithecus Auratus) memastikan keberadaan, kesehatan, pola makan, dan memastikan wilayah territorial/jelajah dari lutung jawa yang dilebaskan di hutan lindung Kondang Merak. Setelah sebentar berbincang-bincang tentang lutung jawa penulispun diajak untuk memantau salah satu koloni lutung jawa yang dilebaskan oleh Aspinal Foundation di tengah hutan Kondang Merak, pada saat itu juga hadir tim dari INDECON dan EJEF ( Ecotourism East Java Forum ) mas Aan dan tim, kami berangkat bersama dari pantai Kondang Merak melakukan perjalanan sekitar 2 jam ke tengah hutan untuk menuju lokasi wilayah teritori dari Omen (nama lutung yang dilepasliarkan). Selama perjalanan kami mendapat penjelasan dari relawan bahwa hutan di wilayah Kondang Merak sudah mulai terancam dengan aktivitas manusia termasuk pembangunan Jalan Lintas Selatan (JLS),  begitu pula dengan keberadaan dari Lutung Jawa yang semakin berkurang daya jelajahnya. Selain itu ancaman dari perburuan juga tidak bisa dihindari karena kurangnya penegakan hukum dan pengawasan di area hutan Kondang Merak. Setelah berjalan kurang lebih 2 jam kami sampai di Sumur Pitu wilayah teritori dari Omen, untuk memastikan Omen dkk ada pada saat itu relawan melakukan pengilan dengan suara khas yang mereka gunakan sehari-hari peda saat monitoring satwa. Setelah memastikan bahwa satwa dalam kondisi aman, tim melanjutkan perjalanan untuk kembali ke markas JLC.

pemantauan lutung jawa bersama tim dari INDECON dan EJEF
pemantauan lutung jawa bersama tim dari INDECON dan EJEF
Sesampainya di markas kami mendapat wawasan tentang pola hidup dari lutung jawa, sehingga pemikiran kami bertambah akan keberadaan dari lutung jawa yang semakin terancam punah tersebut, karena bagaimanapun lutung jawa merupakan bagian daripada ekosistem. Sehingga, sejak tahun 1999 lutung jawa sudah dimasukkan dalam salah satu satwa yang dilindungi negara. Status perlindungan itu tertuang dalam keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 733/Kpts-11/1999. Hal itu juga dilandasi oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Hingga saat ini lutung jawa yang dilepas di hutan lindung Kondang Merak sudah mencapai 77 ekor dengan 6 kali pelepasan. Biasanya Lutung Jawa juga primata yang hidup berkelompok, antara 6 hingga 23 ekor dengan jelajah wilayah 21 hektar. Oleh karena itu dengan keberadaan dari pembangunan Jalan Lintas Selatan (JLS) maka daya jelajah dari lutung jawa ini juga mulai terbatas dan keberadaanya semakin terancam. Padahal sudah ada aturan undang-undang untuk melindungi primata yang terancam punah ini.

proses pelepasliaran lutung jawa di hutan kondang merak
proses pelepasliaran lutung jawa di hutan kondang merak
Yuk guys, sudah menjadi tugas kita bersama untuk melindungi dan melastarikan habitat dari Lutung Jawa ini, supaya keseimbangan ekosistem tidak terganggu dengan kepunahan Lutung Jawa selain itu agar anak cucu kita nanti juga bisa melihat lutung jawa bukan hanya melaui foto

Save forest, save lutung jawa, save world

#OceanDefender #ForestDefender

lutung jawa di alam liar hutan kondang merak
lutung jawa di alam liar hutan kondang merak

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun